Arsip

RSUD Sintang Bantah Isu Kasus Cacar Monyet, Pasien dalam Isolasi Khusus

Gambar (Foto: Ilustrasi Kaltim Today)
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Beredarnya isu adanya kasus cacar monyet (monkeypox) di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang mencuri perhatian masyarakat.

Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak rumah sakit memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang beredar.

Dinkes Sintang mengonfirmasi adanya satu pasien dewasa yang di curigai terjangkit cacar monyet. Pasien tersebut saat ini telah menjalani isolasi di RSUD Sintang dan sampel cairan tubuhnya telah dikirim ke laboratorium di Jakarta untuk memastikan diagnosis.

Advertisement

Selain itu, Dinkes juga melakukan penelusuran kontak di wilayah tempat tinggal pasien, yakni di Rawa Mambok.

Dinkes menegaskan bahwa cacar monyet tidak menular melalui udara, melainkan melalui kontak langsung dengan luka pasien. Oleh karena itu, masyarakat di imbau untuk tetap tenang, menjaga kebersihan lingkungan, serta rutin mencuci tangan dengan sabun sebagai langkah pencegahan.

Sementara itu, Direktur RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, Ridwan Tony Hasiholan Pane, membantah bahwa rumah sakit sedang merawat pasien dengan diagnosis cacar monyet.

Menurutnya, pasien berusia 27 tahun yang dirawat di ruangan isolasi khusus itu mengalami bintil di hampir seluruh tubuh, yang bisa menyerupai banyak jenis penyakit kulit.

“Dari hasil pemeriksaan awal, pasien tidak mengarah ke cacar monyet. Namun, karena ada dinamika di masyarakat, kami tetap mengikuti prosedur dengan mengirimkan sampel ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Ridwan.

Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Sintang, Damayanti Hutabarat, juga menambahkan bahwa bintil yang dialami pasien kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi kulit dalam (jambor) yang telah menyebar ke beberapa bagian tubuh.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan PCR dan serologi untuk memastikan penyakitnya,” ujarnya.

Ridwan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang beredar.

“Kami memastikan pasien ditangani secara serius dan sesuai protokol. Kami juga berharap masyarakat menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan informasi yang akurat,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, pihak rumah sakit dan Dinkes Sintang berupaya meredam kekhawatiran publik sambil memastikan pasien mendapat perawatan terbaik.

Advertisement