Arsip

Program Jitu Rico atasi Kemacetan dan Dongkrak Ekonomi Kota Pontianak

Bakal Calon Walikota Pontianak, Rico Sugioto 'Ngopi Bareng' Awak media Kota Pontianak dan akan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin untuk mendapat masukan dan saran dari para kuli tinta. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Bakal Calon Walikota Pontianak, Rico Sugioto, menggelar sesi ngopi bareng dengan awak media di sebuah warung kopi di Jalan Nusa Indah I, Pontianak, Senin sore, 24 Juni 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Rico menyampaikan alasan dirinya terjun ke dunia politik lokal dengan penuh semangat.

“Kesempatan berkumpul ini kita manfaatkan untuk berbincang ringan mengenai partisipasi saya dalam Pilwako ini,” ujar Rico. “Tujuan utama saya adalah untuk kemajuan Kota Pontianak.”

Advertisement

Rico mengungkapkan bahwa keputusannya ini didorong oleh banyak pihak, termasuk berbagai komunitas dan teman-teman dari berbagai latar belakang. Salah satu alasan kuatnya adalah untuk memastikan adanya keterwakilan etnis Tionghoa dalam pemerintahan Pontianak.

“Kota Pontianak sudah berdiri selama 253 tahun, tetapi belum pernah ada keterwakilan etnis Tionghoa dalam kepemimpinan kota ini,” tambahnya.

Visi dan Misi untuk Pontianak

Rico menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses politik ini. “Saya akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki, dan jika masyarakat Pontianak menginginkan saya maju, saya siap berjuang untuk kota ini,” tegasnya.

Dalam pandangannya, perkembangan pesat Pontianak memerlukan penanganan khusus terhadap masalah perkotaan seperti banjir dan kemacetan. “Mudah-mudahan ke depannya kita bisa mengatasi masalah-masalah ini bersama-sama,” harap Rico.

Rico juga membuka sesi tanya jawab dalam pertemuan tersebut, menunjukkan kesiapannya untuk mendengarkan aspirasi dan pertanyaan dari masyarakat. “Ini sekedar pendahuluan dari saya tentang alasan saya masuk dalam kontestasi ini, meskipun latar belakang saya adalah di bidang perusahaan, bukan politik,” jelasnya.

Program Unggulan: Atasi Kemacetan dan Banjir

Rico Sugioto memaparkan sejumlah program unggulan jika dirinya dipercaya memimpin kota Pontianak. Fokus utama programnya adalah mengatasi dua masalah besar: kemacetan dan banjir. Rico menjelaskan bahwa kesejahteraan warga menjadi prioritas.

“Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kita menghadapi tantangan besar yang harus segera diatasi,” ujar Rico.

Dalam menangani masalah banjir, Rico menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan perhatian pemerintah.

“Dulu kita tidak pernah banjir. Kenapa sekarang sering terjadi? Pasti ada sebabnya, dan itulah yang harus kita cari dan pecahkan solusinya,” tegasnya.

Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan dan sistem drainase kota.

Untuk mengatasi kemacetan, Rico mengusulkan penyediaan angkutan umum yang efektif. “Kita bisa mencontoh Surabaya yang berhasil mengurangi kemacetan dengan angkutan umum murah,” kata Rico.

Ia juga mengusulkan pelebaran jalan-jalan utama dan pembangunan jembatan baru yang mendesak. “Kita harus memperlebar jalan yang masih memungkinkan dan prioritaskan pembangunan jembatan yang sudah sangat diperlukan. Ini penting agar kemacetan tidak semakin parah.”

Potensi Pariwisata dan Budaya

Rico juga menyampaikan visinya untuk meningkatkan ekonomi kota dengan memaksimalkan potensi pariwisata dan budaya. Menurutnya, meski perekonomian Pontianak sudah cukup baik, masih banyak yang bisa dikelola dan dikembangkan.

“Kota Pontianak ini terkenal sebagai kota perdagangan. Namun, saya melihat potensi besar dalam sektor pariwisata yang belum dimanfaatkan sepenuhnya,” ujarnya.

Rico menekankan pentingnya memperkenalkan Pontianak sebagai kota wisata yang menawarkan berbagai atraksi budaya dari beragam etnis, seperti China, Melayu, Dayak, Jawa, dan Bugis.

“Masing-masing etnis memiliki karakter dan budaya unik yang bisa kita jual. Lihat saja Bali, mereka berhasil menjual budaya mereka dan menarik banyak wisatawan. Pontianak juga bisa melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Ia memberikan contoh acara Cap Go Meh yang baru-baru ini diadakan, di mana pedagang bisa meraih keuntungan hingga dua juta rupiah hanya dalam tiga hari.

“Jika acara seperti Cap Go Meh, Hari Bakcang, dan Hari Kue Bulan diadakan secara rutin dan terorganisir dengan baik, bisa mendatangkan ribuan pengunjung dan menggerakkan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Dengan strategi ini, Rico Sugioto berharap bisa membawa perubahan positif bagi Pontianak dan menjadikannya kota yang tidak hanya maju dalam perdagangan, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik dan kaya akan budaya.(RED)

Advertisement