Arsip

PETI di Sungai Kapuas Marak Lagi, Warga Sanggau Keluhkan Ikan Menghilang

Lanting Jek berjejer di aliran Sungai Kapaus Desa Biang dan Desa Semerangkai Kabupaten Sanggau. Seorang menentang imbauan dari Bupati Sanggau. Pemilik merasa Kebal Hukum? (Foto/ruai.tv)
Advertisement

SANGGAU, RUAI.TV – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali muncul di aliran Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Biang dan Desa Semerangkai, Kabupaten Sanggau.

Lanting-lanting tambang emas ilegal beroperasi bebas, meski sesekali berhenti ketika tersorot pemberitaan, lalu berjalan kembali beberapa hari kemudian.

Padahal, Bupati Sanggau Yohanes Ontot telah berulang kali melarang praktik PETI yang merusak lingkungan. Namun aktivitas ini seolah tidak mengindahkan imbauan orang nomor satu di Bumi Daranante tersebut.

Advertisement

Informasi lapangan pada 7 September 2025 menyebut, sejumlah lanting diduga terhubung dengan jaringan penampung emas di Kota Sanggau dan pemasok BBM subsidi jenis solar. Kegiatan mereka di tuding menjadi urat nadi operasi tambang emas ilegal di Sungai Kapuas.

IW, warga bantaran sungai, mengaku kecewa berat melihat kondisi air yang semakin tercemar.

“Untuk pelihara ikan nila saja saya tidak berani, percuma. Ikan alami pun sekarang sulit hidup. Dulu sebelum ada PETI, ikan baung, jelawat, patin banyak. Sekarang anak baung pun susah di dapat,” ungkapnya.

Keluhan yang sama datang dari Ed, nelayan sungai. Ia mengatakan kini hampir mustahil mencari ikan dengan cara menjala.

“Seharian menjala dan mukat tidak ada hasil. Percuma saja, semua sudah rusak,” katanya.

Warga berharap larangan pemerintah daerah benar-benar di tegakkan sehingga Sungai Kapuas bisa kembali menjadi sumber kehidupan, bukan justru menjadi korban eksploitasi tambang ilegal.

Advertisement