PONTIANAK, RUAI.TV – Dunia olahraga Kota Pontianak kembali memasuki fase penting. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pontianak menyiapkan gelaran Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) 2025 sebagai forum strategis yang akan menentukan arah pembinaan, kebijakan, dan masa depan prestasi atlet hingga lima tahun ke depan.
Agenda besar empat tahunan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 20 Desember 2025 di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI).
Musorkot menjadi ruang bagi para pemangku kepentingan olahraga untuk bertemu, berdiskusi, dan menyepakati desain masa depan olahraga Kota Khatulistiwa.
Dua agenda utama akan mewarnai jalannya musyawarah, yakni penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode 2021–2025 dan pemilihan Ketua Umum KONI Kota Pontianak Masa Bakti 2025–2029.
Menjelang pelaksanaan, aktivitas di Sekretariat KONI Pontianak terlihat semakin padat. Panitia pelaksana memeriksa kesiapan administrasi, menyusun materi sidang, dan menata tata ruang dengan detail.
Ketua Panitia Pelaksana, Hj. Ir. Naring Chandra Sudagung, memastikan seluruh persiapan berjalan profesional. “Musorkot ini bukan sekadar rapat organisasi, melainkan momentum kebangkitan olahraga Kota Pontianak. Karena itu, kami bekerja dengan standar yang ketat,” ujarnya.
Naring menjelaskan bahwa panitia mempersiapkan alur persidangan dengan terstruktur, termasuk kesiapan perangkat, daftar hadir delegasi, mekanisme registrasi, hingga kelancaran teknis persidangan. Menurutnya, panitia ingin memastikan seluruh peserta merasa nyaman dan fokus mengikuti seluruh rangkaian acara.
Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan seluruh cabang olahraga (cabor) berjalan intens. Keterlibatan delegasi dari masing-masing cabor menjadi syarat mutlak bagi legitimasi musyawarah.
“Mereka adalah pemilik suara dan pemilik masa depan olahraga kota ini. Tanpa kehadiran mereka, Musorkot tidak akan bermakna. Karena itu, kami memastikan komunikasi aktif berlangsung sampai hari pelaksanaan,” tegasnya.
Panitia berharap Musorkot 2025 dapat menjadi cerminan profesionalisme KONI Kota Pontianak dalam menata organisasi secara modern dan berstandar tinggi.
Ketua KONI Kota Pontianak, H. Nanang Setiabudi, S.Sos., yang juga bertindak sebagai Ketua Steering Committee (SC), menegaskan bahwa Musorkot bukan hanya ajang pergantian kepengurusan. Ia menilai forum ini harus menjadi ruang refleksi sekaligus penentuan arah pembinaan olahraga jangka panjang.
“Musorkot 2025 adalah ruang refleksi dan proyeksi. Kita tidak hanya melihat apa yang telah dicapai, tetapi juga apa yang harus diperbaiki dan bagaimana kita melangkah ke masa depan,” ujarnya.
Nanang menekankan bahwa tantangan olahraga modern membutuhkan desain pembinaan yang profesional dan terukur. Ia menilai KONI harus mampu menghadirkan data akurat, sistem pembinaan yang kuat, koordinasi efektif dengan Pemkot Pontianak, serta bermitra dengan sektor swasta.
“KONI harus profesional, transparan, dan akuntabel. Kita membutuhkan ekosistem olahraga yang tertata, mulai dari pembinaan usia dini hingga peningkatan kualitas pelatih. Semua itu akan menjadi fokus dalam Musorkot,” jelasnya.
Ia berharap Musorkot tahun ini mampu menghasilkan keputusan strategis demi meningkatkan daya saing atlet Kota Pontianak, baik di tingkat provinsi maupun nasional. “Kita ingin atlet kita tampil di arena besar dan membawa nama Kota Pontianak semakin dikenal,” tegasnya.
Di balik persiapan Musorkot, salah satu proses penting yang menjadi sorotan adalah penjaringan calon Ketua Umum KONI Kota Pontianak periode berikutnya. Tugas ini diemban Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang dipimpin Wakil Ketua II KONI, Tugio.
TPP memverifikasi setiap berkas dan persyaratan calon secara ketat. Tugio menegaskan bahwa proses pencalonan harus berjalan objektif dan sesuai aturan organisasi.
“TPP bertanggung jawab memastikan bahwa proses pencalonan berlangsung sesuai aturan. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi putra-putri terbaik untuk maju sebagai calon ketua,” katanya.
Menurut Tugio, figur Ketua KONI harus memiliki kapasitas, komitmen, serta visi besar untuk memajukan olahraga Kota Pontianak. Ia memastikan bahwa komunikasi dengan semua cabor berjalan intens untuk menjaga proses tetap demokratis dan inklusif.
“Pemimpin olahraga harus lahir dari mekanisme yang bersih, jujur, dan transparan. Proses ini bukan tentang siapa yang paling populer, tetapi siapa yang paling siap bekerja,” tegas Tugio.
Musorkot 2025 tidak hanya mengagendakan laporan pertanggungjawaban pengurus, tetapi juga perumusan rekomendasi organisasi, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta pemilihan ketua baru.
Inti dari seluruh agenda ini adalah membangun fondasi olahraga yang kuat. Ketua KONI, Nanang Setiabudi, menyebut Musorkot sebagai pintu menuju ekosistem olahraga yang profesional.
“Kita ingin membangun ekosistem yang kuat, mulai dari pembinaan usia dini, penguatan klub, peningkatan kualitas pelatih, hingga sarana dan prasarana yang memadai. Semuanya dimulai dari tata kelola organisasi yang baik,” ujarnya.
Dengan seluruh persiapan yang semakin matang, Musorkot KONI Kota Pontianak Tahun 2025 diharapkan mampu melahirkan keputusan penting dan visi besar yang membentuk wajah baru olahraga Kota Khatulistiwa. Di sinilah ide, komitmen, dan semangat para pelaku olahraga bertemu dalam satu ruang.
Pada 20 Desember mendatang, Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak bukan hanya menjadi lokasi musyawarah, tetapi menjadi panggung lahirnya masa depan olahraga Pontianak. Dari forum inilah harapan baru, arah baru, dan prestasi baru diharapkan bangkit dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat kota.















Leave a Reply