KETAPANG, RUAI.TV – Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Ketapang pada Sabtu (21/6) menjadi momen bersejarah bagi daerah ini. Ada 20 anggota Komisi V yang datang bersama rombongan kerja untuk meninjau perkembangan infrastruktur dan transportasi di daerah itu.
Rombongan tiba di Bandara Rahadi Oesman sekitar pukul 10.10 WIB setelah menempuh penerbangan dari Jakarta dan transit di Pontianak. Mereka langsung meninjau progres perluasan bandara sebelum melanjutkan agenda rapat koordinasi di kantor Bupati Ketapang.
Saat menerima kunjungan itu, Alexander Wilyo mengungkapkan apresiasi tinggi dari pemerintah daerah. Ia menyebut kehadiran 20 anggota DPR RI dari Komisi V ini sebagai momentum bersejarah bagi pemerintahan daerah.
Baca Juga: https://ruai.tv/berita/gudang-oli-palsu-digerebek-wagub-kalbar-desak-berantas-sampai-akar/
“Ini pertama kali dalam sejarah pemerintahan Kabupaten Ketapang menerima kunjungan 20 anggota Komisi V DPR RI sekaligus. Ini bukti keseriusan pusat dalam memperhatikan daerah kami,” kata Alexander Wilyo.
Dalam rapat itu, ia juga memaparkan perkembangan dan kebutuhan infrastruktur daerah. Ia berharap kunjungan ini dapat membawa dampak positif bagi pembangunan daerah, mulai dari perluasan bandara hingga perbaikan berbagai titik infrastruktur transportasi di Ketapang.
Baca Juga: https://ruai.tv/berita/kejati-kalbar-tahan-6-tersangka-korupsi-proyek-bandara-rahadi-oesman/
Usai makan siang, rombongan Komisi V bersama mitra kerja meninjau infrastruktur dan transportasi di Desa Sungai Palang. Mereka berdialog dengan warga dan pihak terkait guna mendapatkan gambaran nyata kebutuhan daerah.
Pada malam hari, acara ramah tamah bersama jajaran Pemkab Ketapang dan para mitra kerja berlangsung penuh keakraban. Diskusi ini mengulas berbagai temuan dari lapangan dan langkah selanjutnya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur daerah.
Kegiatan ini berlangsung hingga Minggu (22/6) sebelum rombongan kembali ke Jakarta. Informasi lengkap dapat diakses melalui Sekretariat Komisi V DPR RI sesuai dengan rincian dalam rilis resmi.
