KUBU RAYA, RUAI.TV – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, bersama anggota Komisi V lainnya meninjau langsung banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat (6/12/2024).
Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menggenangi ruas jalan nasional Trans Kalimantan, yang merupakan jalur vital bagi aktivitas ekonomi dan transportasi di Kalimantan Barat.
Lasarus mengungkapkan bahwa banjir di Sungai Ambawang di picu oleh penyempitan alur Sungai Ambawang yang sudah sangat parah.
“Kami melihat langsung bahwa penyempitan ini sudah mencapai sekitar 70 persen. Permukaan sungai hampir tertutup vegetasi, dan kondisi ini memperparah banjir di beberapa desa seperti Teluk Bakung dan Pancaroba. Bahkan, banjir di sini sering kali bertahan hingga berbulan-bulan,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, alat berat sudah di kerahkan ke lokasi guna membersihkan alur sungai. Lasarus menyebut ada dua opsi penanganan yang di pertimbangkan.
“Jika setelah sungai di perbaiki dan air surut, maka kita fokus pada normalisasi sungai saja. Namun, jika jalan nasional masih tergenang, kita terpaksa menaikkan permukaan jalan agar tidak terganggu banjir,” tegas Lasarus.
Menurutnya, jalan ini sangat penting karena menjadi jalur utama dari Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.
“Jika jalur ini terganggu, akan ada dampak serius bagi masyarakat, termasuk pengangkutan barang dan pasien yang butuh akses cepat ke Pontianak,” tambahnya.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, yang turut hadir menyatakan komitmennya untuk mempercepat penanganan banjir.
“Kami sudah menurunkan satu unit alat berat jenis amfibi, dan akan menambah dua unit lagi dengan lengan panjang untuk membersihkan vegetasi di sungai. Selain itu, kami juga akan memeriksa sumber-sumber air masuk dan memasang pompa sementara untuk mengurangi genangan,” jelasnya.
Kepala Desa Pancaroba, Marulian, menyebutkan bahwa banjir tahun ini sudah terjadi lima kali, dengan Desa Pancaroba menjadi wilayah yang paling parah terdampak.
“Di rumah saya sendiri, ketinggian air mencapai 30 cm. Kami berharap pemerintah dan DPR segera merealisasikan penanganan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas,” harapnya.
Penanganan banjir di Sungai Ambawang kini menjadi perhatian serius pemerintah pusat, mengingat dampaknya terhadap infrastruktur dan aktivitas masyarakat di Kalimantan Barat.
Diharapkan langkah-langkah cepat yang diambil dapat segera mengatasi masalah ini.
Leave a Reply