PONTIANAK, RUAI.TV – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Barat, Fransiskus Ason, menegaskan peredaran barang ilegal di wilayah perbatasan tidak mungkin berjalan tanpa keterlibatan pihak tertentu.
Ia menyebut, mustahil masyarakat biasa berani menggerakkan bisnis rokok tanpa pita cukai maupun daging beku ilegal dalam skala besar tanpa ada yang membekingi.
“Inikan banyak oknum-oknum atau banyak lembaga institusi yang bermain di dalam menggerakkan barang-barang ilegal. Karena barang-barang ilegal ini barang mati, dia tidak mungkin kalau tidak ada orang lain yang menggerakkan,” ujar Ason, Senin (22/9).
Ia menambahkan, posisinya sebagai Ketua Komisi II membuatnya yakin ada kerja sama antara pihak tertentu yang membekingi peredaran barang tersebut.
“Kalau tidak ada kerja sama dengan institusi atau yang membekingi, itu tidak mungkin barang itu sampai masuk ke Kalimantan Barat dan beredar ke masyarakat,” tegasnya.
Menurut Ason, negara jelas dirugikan akibat maraknya barang ilegal karena tidak ada bea cukai yang memungut pajak dari produk tersebut.
“Negara pasti dirugikan karena tidak ada bea cukai yang memungut pajak dari barang-barang itu. Ini sangat melemahkan ekonomi negara kita,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak tergiur membeli barang ilegal. “Saya berharap masyarakat jangan tergiur dengan barang-barang ilegal, karena demi kepentingan bangsa,” pungkasnya.
Leave a Reply