PONTIANAK, RUAI.TV – Ketua Bapak-Bapak Katolik (Bapakat) Paroki Bunda Maria Jeruju Kecamatan Pontianak Barat, Ellysius Aidy, menyampaikan kritik tajam terkait pembatasan peserta dalam Perayaan Natal Oikoumene 2024 yang digelar di The Q Hall CC Lantai 1, Qubu Resort, Kubu Raya, pada Jumat, 10 Januari 2025.
Aidy menilai pembatasan tersebut tidak sesuai dengan semangat perayaan Natal yang seharusnya terbuka bagi seluruh umat yang ingin beribadah.
“Biasanya kegiatan seperti ini di laksanakan di tempat luas dan umum, seperti GOR atau Rumah Radakng. Tahun ini tempatnya mewah di Qubu Resort, tapi malah di batasi jumlah pesertanya,” ujar Aidy dengan nada kecewa.
Menurutnya, pembatasan ini memunculkan banyak pertanyaan dari umat. “Ini kegiatan keagamaan, bukan konser. Mengapa umat di batasi? Apakah ini hanya untuk orang-orang tertentu saja? Umat biasa jadi tidak bisa hadir,” keluhnya.
Aidy juga mempertanyakan transparansi biaya penggunaan lokasi yang di anggap tidak sederhana.
Panitia Beri Klarifikasi
Ketua Panitia Natal Oikoumene 2024, Junaidi, memberikan klarifikasi bahwa perayaan tahun ini di selenggarakan dengan konsep sederhana dan melibatkan perwakilan gereja melalui Keuskupan Agung Pontianak serta Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Kalimantan Barat.
“Kami melaksanakan acara ini secara terbatas sesuai undangan yang sudah di sebarkan ke gereja-gereja,” jelas Junaidi.
Meski begitu, pro dan kontra mengenai pembatasan peserta tetap bergulir. Banyak umat berharap perayaan Natal Oikoumene di masa mendatang bisa kembali di laksanakan secara terbuka agar seluruh umat dapat merayakan kebersamaan dalam semangat kasih Natal.
Leave a Reply