Arsip

Ketua Alisa Khadijah ICMI Kalbar Ingatkan Pejabat Publik Bijak Berucap dan Beri Kebijakan

Ketua Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat, Aida Mochtar saat memberikan masukan di depan Forum di Kantor Gubernur Kalimantan Barat mewakili Tokoh Wanita. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Ketua Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat, Aida Mochtar, mengingatkan para pejabat publik agar berhati-hati dalam berucap maupun mengambil kebijakan.

Pesan ini ia sampaikan dalam dialog dan doa bersama elemen masyarakat di Kantor Gubernur Kalbar, Senin (1/9/2025) pagi.

Aida menekankan, pemerintah perlu mempertimbangkan secara matang sebelum mengeluarkan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Advertisement

“Tolong sekali, pemerintah ketika ingin mengeluarkan kebijakan yang menyentuh hajat hidup rakyat banyak, tolong di pertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sesegera mungkin mengeluarkan kebijakan yang tiba-tiba membuat rakyat kaget,” ujarnya.

Ia mencontohkan kenaikan pajak yang ramai di bicarakan warga hingga ke tingkat rumah tangga. “Pajak yang dinaikkan itu menjadi pembicaraan di rumah-rumah tangga kami. Ibu-ibu RT yang berkumpul itu membicarakan tentang pajak. Semoga Kalbar tidak ikut-ikutan menerapkan kebijakan nasional ini,” tegasnya.

Selain soal kebijakan, Aida juga menyoroti pentingnya pejabat menjaga ucapan. Menurutnya, posisi publik adalah amanah rakyat yang tidak boleh di salahgunakan.

“Tolong kalimat-kalimat para pejabat ini dipikir dengan baik-baik pak ketika di lontarkan. Jangan sampai menyentuh hati. Kalau sekedar menyentuh logika tidak masalah, bisa diselesaikan secara logika. Tapi kalau sudah menyentuh hati, semuanya marah pak,” katanya.

Ia mengaku lebih khawatir terhadap dampak ucapan pejabat yang melukai hati masyarakat miskin. “Saya bukan takut yang di jalan itu. Saya takut kalimat-kalimat orang miskin yang teraniaya, yang mengudara, dan itu menjadi energi negatif buat negeri ini. Saya takut hukuman Tuhan tiba-tiba datang,” tambahnya.

Aida mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah Kalbar yang menginisiasi doa bersama. Namun, ia berharap doa tidak hanya dilakukan saat momentum tertentu.

“Berdoalah setiap saat untuk negeri ini. Jadilah teladan bagi anak-anak yang akan meneruskan negeri ini. Dan yang terakhir, minta maaflah kepada rakyat,” tutupnya.

Advertisement