Arsip

Keindahan Tenun Ikat Sintang, Warisan Budaya Dayak yang Sarat Filosofi

Tenun Ikat Sintang yang dipasarkan oleh pelaku UMKM di Galeri Sintang, Kawasan pasar kabupaten Sintang. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Tenun ikat Sintang bukan sekadar kain tradisional, ia merupakan warisan budaya yang kaya akan makna, filosofi, dan seni tinggi dari suku Dayak di Kalimantan Barat.

Proses pembuatannya yang unik dan penuh ritual mencerminkan kearifan lokal yang telah di wariskan secara turun-temurun.

Filosofi dan Tradisi dalam Tenun Ikat

Advertisement

Dalam budaya Dayak, menenun adalah keterampilan yang hanya dilakukan oleh perempuan. Anak-anak perempuan Dayak Desa’ sejak dini diajarkan mengenal bahan dan alat tenun.

Begitu menginjak usia remaja, mereka sudah mahir menenun kain, baju, selendang, hingga selimut untuk keperluan pribadi.

Namun, menenun bukan sekadar proses mekanis. Ada berbagai ritual yang harus dilakukan, seperti memberikan sesaji kepada roh nenek moyang dan makhluk spiritual lain yang dipercaya hadir dalam motif kain. Ritual ini bertujuan untuk menghormati leluhur dan menjaga keseimbangan antara alam dan manusia.

Beberapa pantangan juga harus dipatuhi. Penenun tidak diperbolehkan bekerja pada malam hari karena dipercaya dapat mengganggu roh halus. Menenun juga dihentikan saat ada suasana duka di kampung hingga diizinkan kembali oleh tetua adat.

Motif tertentu seperti naga atau buaya memerlukan petunjuk dari mimpi sebelum mulai dikerjakan. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara seni menenun dan spiritualitas dalam tradisi Dayak.

Sejarah Tenun Ikat Sintang

Tenun ikat Sintang telah lama menjadi medium komunikasi leluhur Dayak. Melalui motif-motifnya, pesan, nasihat, dan kebudayaan disampaikan kepada generasi penerus. Kini, kain ini diakui sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Sintang yang memiliki nilai seni tinggi.

Keunggulan Produk Tenun Ikat Sintang

Produk tenun ikat Sintang memiliki sejumlah keunggulan:

  1. 100% Handmade – Dibuat secara tradisional oleh perempuan-perempuan di Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, dan Desa Umin, Kecamatan Dedai.
  2. Kualitas Tinggi – Produk dijahit oleh penjahit profesional di Sintang untuk memastikan kualitas dan kepuasan pelanggan.
  3. Pre-Order Custom – Peminat dapat memesan warna dan ukuran sesuai kebutuhan dengan waktu pengerjaan 3-7 hari.
  4. Pengiriman Global – Produk dapat dikirim ke seluruh Indonesia dan dunia.

Kriya Sintang: Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

Selain kain tenun, Kabupaten Sintang juga menghasilkan produk kriya berbahan rotan dan bambu. Semua dibuat secara tradisional dengan kualitas tinggi. Produk ini mencerminkan pemanfaatan hasil hutan yang berkelanjutan dan mendukung ekonomi lokal.

Mengapa Memilih Galeri Sintang?

  1. Desain pakaian dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan.
  2. Produk cocok untuk acara resmi maupun sehari-hari.
  3. Dijamin 100% asli lokal Kabupaten Sintang.
  4. Khusus tenun ikat dibuat secara tradisional, bukan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), printing, atau cap.

Tenun ikat Sintang dan kriya tradisional adalah bentuk nyata dari keindahan dan kearifan lokal yang patut di lestarikan.

Dengan membeli produk ini, Anda tidak hanya mendapatkan keunikan dan kualitas, tetapi juga turut mendukung ekonomi kreatif masyarakat lokal.

Advertisement