PONTIANAK, RUAI.TV – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis, langsung menghadiri Ceremony Pemulangan Da’i Perbatasan 3T yang berlangsung di sebuah hotel di kota Pontianak, Rabu (25/3/2025).
Acara ini sekaligus menjadi momentum apresiasi atas dedikasi para da’i yang telah menuntaskan tugas dakwah di wilayah perbatasan.
Sejumlah pejabat turut meramaikan acara ini, seperti Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar, Kaharudin, Kepala Bidang Penais Zawa, Rohadi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sanggau, Anuar Ahmad, pimpinan BAZNAS Kalbar, serta para pejabat lainnya.
Ust. Arali M. Pagih, mewakili para da’i, memaparkan tantangan sekaligus pengalaman selama berdakwah di wilayah 3T. Ia menegaskan bahwa peran da’i perbatasan tak hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Para da’i memanfaatkan pendekatan metodologi dakwah, penguatan nilai lintas budaya, serta psikologi dakwah agar ajaran yang disampaikan tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Kepala Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Kalbar, Rohadi, menyoroti pentingnya sinergi dalam menjalankan misi dakwah. Ia mengingatkan para da’i bahwa kebersamaan menjadi kunci sukses, sembari mengutip pepatah, “Jika ingin cepat, pergilah sendiri. Jika ingin jauh, pergilah bersama.”
Sebagai bentuk penghargaan, Kakanwil Kemenag Kalbar memberikan sertifikat dan bingkisan Ramadan kepada para da’i. BAZNAS Kalbar juga menyerahkan tali kasih guna mendukung keberlanjutan program dakwah di perbatasan.
Muhajirin Yanis memberikan apresiasi penuh kepada para da’i yang telah menuntaskan tugas dengan penuh amanah. Ia juga memuji komitmen BAZNAS Kalbar yang secara konsisten mendukung program dakwah, khususnya di wilayah terpencil.
“Dulu, kita mengenal da’i pembangunan yang setia mengabdi hingga akhir hayat. Kini, para da’i perbatasan meski bertugas selama sebulan, namun telah memberikan dampak besar bagi masyarakat,” ungkapnya.
Muhajirin turut menekankan pentingnya optimalisasi dana umat melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Menurutnya, pengelolaan profesional dan transparan akan menjadikan ZISWAF sebagai fondasi utama dalam membangun pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kita bisa mewujudkan ekosistem ekonomi Islam yang kuat. Dana umat yang dikelola baik akan mendukung keberlanjutan dakwah serta membantu para da’i menjalankan tugas mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kakanwil berharap agar program Da’i Perbatasan 3T terus berkembang, baik dari segi jangkauan wilayah maupun kualitas pembinaan. Ia meyakini, kolaborasi antara Kemenag, BAZNAS, dan berbagai pihak akan menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi umat.
Berikut daftar da’i yang telah menuntaskan tugas di wilayah perbatasan:
- Ust. Thoiruddin Fahri, S.Ag. – Sekayam, Dusun Bakui Karangan
- Ust. Bambang Yudi Prayitrisil – Kembayan dan Tayan Hulu
- Ust. Syahdan, S.Ag. – Beduai (enam desa)
- Ust. M. Syukri Muristi – Sekayam, Desa Engkahan
- Ust. Arali M. Pagih, S.Sos. – Noyan, Dusun Noyan
Beberapa pejabat lain seperti Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Kalbar, Kamaludin, Pembimas Konghucu, Umi Marzuqoh, serta Ketua DWP Kanwil Kemenag Kalbar, Salbia Muhajirin, juga hadir memeriahkan acara.
Kakanwil Kemenag Kalbar berharap para da’i yang telah bertugas dapat terus membawa manfaat besar bagi masyarakat, sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Kalbar.
Leave a Reply