PONTIANAK, RUAI.TV – Tongkat komando Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat kini berada di tangan Ahelya Abustam, menggantikan Edyward Kaban.
Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik dan mengambil sumpah jabatan Ahelya dalam upacara resmi di Jakarta, Rabu, 23 April 2025.
Ahelya tak sendiri dalam pelantikan tersebut. Enam Kepala Kejaksaan Tinggi lainnya juga menerima amanah baru, yakni dari Aceh, Bengkulu, D.I. Yogyakarta, Lampung, dan Jawa Timur.
Dalam arahannya, Jaksa Agung memberikan penekanan tegas kepada seluruh jajaran kejaksaan. Ia meminta setiap kepala satuan kerja, mulai dari Kejati, Kejari hingga Cabjari, memperkuat komitmen dalam penanganan perkara korupsi.
Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi jaksa yang main-main dalam proses penegakan hukum. “Jika masih ada yang melanggar, saya tidak akan ragu untuk mencopot jabatannya,” tegas Burhanuddin dengan nada serius.
Arah kebijakan ini menjadi sinyal positif bagi publik Kalbar yang terus menanti penyelesaian berbagai kasus korupsi yang belum tuntas.
Salah satunya, kasus dugaan korupsi dana hibah Yayasan Mujahidin dan proyek Bandara Rahadi Oesman yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti.
Dua kasus tersebut masuk dalam lima perkara yang sempat diekspos oleh Edyward Kaban dan telah memasuki tahap penyidikan. Kini, publik berharap Ahelya Abustam mampu menuntaskan deretan kasus mangkrak tersebut.
Di bawah kepemimpinan Ahelya, Kejati Kalbar juga di harapkan membuka lebar pintu bagi laporan masyarakat.
Kasus Navigasi dan dugaan korupsi Jembatan Timbang Siantan yang menyeret banyak nama menjadi ujian awal bagi komitmen Ahelya dalam membersihkan Kalbar dari praktik korupsi.
Leave a Reply