PONTIANAK, RUAI.TV – Institut Dayakologi memulai perannya sebagai penyelenggara lokal dalam acara bergengsi “Pelatihan Manajemen Pengetahuan untuk Komunikasi Pembangunan Asia Pasifik” yang berlangsung di Pontianak.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 30 Agustus 2024 ini merupakan hasil kerja sama antara Institut Dayakologi, Tebtebba dari Filipina, dan Indigenous Peoples Assistance Facility (IPAF).
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Mongolia, Papua Nugini, Filipina, Vietnam, dan Italia.
Pada hari pertama, para peserta melakukan kunjungan lapangan ke Ruai TV, sebuah stasiun televisi masyarakat adat di Indonesia.
Kunjungan ini memberikan wawasan langsung tentang bagaimana media lokal dapat berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat adat.
Ruai TV telah dikenal luas atas dedikasinya dalam menyuarakan hak-hak masyarakat adat dan isu-isu lingkungan.
Selama kunjungan, peserta pelatihan berkesempatan melihat langsung bagaimana Ruai TV mengelola program-programnya dan menyediakan platform bagi suara-suara komunitas adat yang sering kali terabaikan dalam media arus utama.
Pihak Ruai TV juga memperlihatkan berbagai aspek operasional mereka, mulai dari produksi konten hingga strategi penyampaian berita yang berfokus pada isu-isu lokal dan adat.
Para peserta internasional juga diberi kesempatan untuk berdialog dengan tim Ruai TV, membahas tantangan serta keberhasilan dalam menjangkau dan melayani masyarakat adat melalui media.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi peserta dalam konteks pembangunan.
Selain teknik komunikasi, pelatihan ini juga mencakup manajemen pengetahuan yang efisien serta pemanfaatan media untuk meningkatkan jangkauan dan dampak pesan.
Institut Dayakologi, sebagai tuan rumah lokal, berperan penting dalam memastikan kelancaran pelatihan ini dan memberikan manfaat maksimal bagi semua peserta.
Dengan dukungan dari Tebtebba dan IPAF, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas peserta dalam mengelola dan menyampaikan informasi secara efektif, serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan antarnegara.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan berharga bagi para peserta, tetapi juga memperkuat jaringan internasional dalam upaya pemberdayaan masyarakat adat.
Fokus pada penggunaan media dan komunikasi sebagai alat untuk perubahan di harapkan dapat mendorong praktik terbaik dalam komunikasi pembangunan dan memperluas pemahaman tentang peran media dalam mendukung hak-hak masyarakat adat di seluruh dunia.
Kunjungan ke Ruai TV menegaskan pentingnya peran media lokal dalam menyuarakan hak-hak masyarakat adat, serta memberikan contoh nyata bagaimana media dapat berkontribusi pada perubahan sosial.
Ini juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk belajar dari pengalaman praktis yang dapat mereka terapkan di negara masing-masing.
Secara keseluruhan, pelatihan ini merupakan langkah penting dalam membangun kapasitas komunikasi global dan lokal serta memperkuat hubungan internasional di bidang pemberdayaan masyarakat adat.
Leave a Reply