Arsip

Infrastruktur Jalan Rusak di Serawai Dikeluhkan Warga Jelang Natal 2025

Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang butuh perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaikinya. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Menjelang perayaan Hari Raya Natal pada 25 Desember 2025, kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, kembali menjadi sorotan masyarakat. Jalan yang berlubang, berlumpur, serta jembatan yang dinilai tidak layak pakai dikeluhkan karena menghambat aktivitas warga dan berdampak pada perekonomian daerah.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Noven Honarius, tokoh pemuda asal Sintang yang saat ini bermukim di Nanga Serawai. Ia menjelaskan bahwa kondisi sarana transportasi darat di wilayah tersebut berada dalam kondisi memprihatinkan, terutama pada jalur-jalur utama di dalam kecamatan.

“Serawai ini seperti tepat di depan mata, tetapi jauh dari pandangan. Fasilitas transportasi jalan tidak layak digunakan, namun seolah-olah tidak pernah dirasakan atau diperhatikan,” kata Noven.

Advertisement

Menurutnya, hampir seluruh ruas jalan di pusat Kecamatan Serawai dipenuhi lubang dan lumpur, terutama saat musim hujan. Kondisi ini menyebabkan mobilitas masyarakat terganggu, baik untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun akses layanan kesehatan.

“Di tengah kecamatan, jalan berlubang dan berlumpur sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Aktivitas masyarakat sangat terganggu. Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi di Kecamatan Serawai karena biaya transportasi menjadi tinggi,” ujarnya.

Noven menjelaskan, keterbatasan akses transportasi berdampak langsung pada distribusi barang kebutuhan pokok. Ongkos angkut yang meningkat menyebabkan harga barang ikut naik di tingkat masyarakat, sehingga membebani warga.

Selain jalan, ia juga menyoroti kondisi fasilitas umum lainnya, khususnya jembatan. Di wilayah Nanga Serawai, menurut Noven, masih terdapat sejumlah jembatan yang kondisinya rawan dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna.

“Kondisi fasilitas umum di Serawai harus menjadi perhatian khusus. Aktivitas masyarakat di sini tinggi dan perputaran ekonomi terhitung cepat, tetapi fasilitas yang tidak memadai justru bisa melumpuhkan sebagian aktivitas itu,” katanya.

Ia menambahkan, buruknya kondisi jalan dan jembatan tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga berpengaruh terhadap sektor kesehatan dan pendidikan. Akses menuju sekolah dan fasilitas kesehatan menjadi sulit, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah sekitar Nanga Serawai.

Menjelang perayaan Natal 2025, Noven meminta agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur tersebut. Ia secara khusus menyoroti jalan di Nanga Serawai serta akses menuju Ipak dan Melona.

“Saya minta atas nama masyarakat, jalan Nanga Serawai, Ipak, dan Melona di perbaiki sebelum Hari Raya Natal 2025, dengan cara apa pun,” tegasnya.

Noven juga mendorong pemerintah di tingkat kecamatan agar berperan aktif dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Serawai untuk turut memperhatikan kepentingan umum masyarakat.

“Pemerintah kecamatan bisa meminta perusahaan di sekitar wilayah ini untuk ikut memperbaiki jalan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Jika tidak ada perhatian, pemerintah harus berani menegur,” pungkasnya.

Keluhan ini menjadi penegasan atas kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur dasar di wilayah pedalaman, khususnya di Kecamatan Serawai, guna mendukung keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat.

Advertisement