Arsip

Heri Saman Pimpin ICDN Kalbar, Fokus Genjot SDM Dayak

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional Kalimantan Barat periode 2025–2030, Heri Saman saat menyampaikan sambutan. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Heri Saman resmi memimpin Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (DPW ICDN) Kalimantan Barat periode 2025–2030.

Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) II yang digelar di sebuah hotel di Kabupaten Kubu Raya, Jumat, 21 November 2025. Heri menggantikan kepemimpinan Adrianus Asia Sidot, yang memimpin organisasi cendekiawan Dayak itu pada periode sebelumnya.

Usai ditetapkan sebagai ketua, Heri Saman bersama jajaran pengurus langsung dilantik oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan. Pelantikan itu turut disaksikan Ketua Umum DPN ICDN, Willy Midel Yoseph, serta Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan.

Advertisement

Kehadiran dua tokoh sentral Kalbar itu menegaskan pentingnya peran ICDN dalam mendorong kemajuan masyarakat Dayak melalui pemikiran akademik dan kontribusi profesional. Dalam pernyataannya, Heri Saman menegaskan bahwa kepengurusan ICDN Kalbar terdiri dari berbagai latar belakang agama.

Ia menekankan bahwa keberagaman itu mencerminkan realitas masyarakat Dayak yang tidak tunggal dalam hal keyakinan, tetapi tetap satu dalam identitas budaya dan perjuangan pembangunan.

Heri menyampaikan komitmennya untuk segera menggelar rapat kerja guna menyusun program strategis yang berjangka panjang. Ia menekankan bahwa ICDN tidak hanya menjadi organisasi formal, tetapi wadah pemikiran yang aktif melahirkan gagasan untuk mendukung pembangunan daerah.

“Segera melakukan rapat kerja untuk sebuah program kerja yang tidak pendek, tidak sempit, dan tidak singkat,” ujarnya.

“ICDN ini sebagai Obesiti Judika Wandaya di Kalimantan Barat, kita turut aktif memberikan pemikiran, terutama dalam hal untuk mendukung program pemerintah yang ada di wilayah Kalimantan Barat.”

Heri menegaskan bahwa ICDN merupakan kumpulan akademisi, praktisi, dan profesional yang memiliki kapasitas memberikan kontribusi nyata berupa rekomendasi kebijakan.

“Pemikiran-pemikiran ini kita harapkan, kita salurkan, dan kita berikan rekomendasi pada pemerintah, terutama dalam pembangunan sumber daya manusia Dayak di Kalimantan Barat,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa ICDN memiliki data penting terkait proses kaderisasi Dayak di berbagai jenjang pendidikan. Data ini akan menjadi bahan diskusi strategis dengan pemerintah agar program-program publik dapat berjalan efektif di komunitas Dayak.

“Ini tugas ICDN untuk memperjuangkan peningkatan sumber daya manusia Dayak di Kalimantan Barat,” tegas Heri.

Melalui kepemimpinan baru ini, ICDN Kalbar mengukur langkah untuk menjadi motor peningkatan kualitas SDM Dayak agar mampu bersaing dan berperan besar dalam pembangunan daerah.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa pelantikan pengurus baru DPW Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalbar membuka ruang kolaborasi besar untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia Dayak.

Ia menyampaikan hal itu usai melantik Heri Saman dan jajaran pengurus ICDN Kalbar periode 2025–2030. Ria Norsan mengatakan bahwa ICDN berisi tokoh-tokoh berkualitas yang siap berkontribusi untuk pembangunan daerah.

“Yang pertama, dengan pelantikan ICDN ini, mudah-mudahan menambah satu kolaborasi yang hebat untuk Pemerintah Provinsi dan ICDN. Ini orang-orang hebat yang berkumpul di sini,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kekompakan organisasi-organisasi Dayak agar mampu mendorong percepatan pembangunan. “Yang kedua, kompak seluruh organisasi untuk membangun Kalimantan Barat dan bersinergi dengan pemerintah-pemerintah yang kita harapkan ke depannya,” kata Ria Norsan.

Saat ditanya mengenai kontribusi yang ia harapkan dari ICDN, Ria Norsan menegaskan optimisme bahwa kehadiran ICDN akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Dayak dan Kalbar secara umum.

“Saya yakin dengan adanya ICDN ini, mudah-mudahan IPM kita bisa meningkat,” ujarnya.

Ia membeberkan capaian terbaru Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar. “IPM kita itu sekarang sudah naik. Dari kemarin 71, naik 0,9 digit. Sekarang naik 3 digit, jadi 73,09,” jelasnya.

Menurutnya, angka tersebut menjadi bukti bahwa Kalbar berada di jalur yang benar, namun tetap memerlukan percepatan di berbagai sektor pendidikan.

Untuk mendorong kenaikan IPM berikutnya, Ria Norsan memastikan pemerintah provinsi akan memperkuat pendidikan vokasi dan pendidikan kesetaraan. “Insyaallah ke depannya kita perkuat lagi dengan kita menggiatkan sekolah-sekolah vokasi, kemudian juga paket C, paket B, dan paket A,” ujarnya.

Ia menyoroti persoalan serius terkait tingkat pendidikan masyarakat Kalbar. “Yang tadinya 25 persen masyarakat Kalimantan Barat belum menamatkan SMA, itu bisa kita bangun dengan paket C,” tegasnya.

Pendidikan kesetaraan menurutnya menjadi salah satu solusi strategis untuk meningkatkan kualitas SDM Dayak sekaligus mendorong pertumbuhan IPM.

Dalam sambutannya, Ria Norsan juga menyampaikan kebanggaannya sebagai bagian dari masyarakat Dayak. Ia menegaskan bahwa dirinya berasal dari Dayak Uut Danum, sebuah identitas yang menurutnya semakin menguatkan komitmennya untuk ikut mendorong kemajuan SDM Dayak di Kalimantan Barat.

Dengan dukungan ICDN dan seluruh elemen masyarakat, Ria Norsan optimis pembangunan SDM Dayak akan semakin progresif dan terarah.

Advertisement