PONTIANAK, RUAI.TV – Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik Rudi Margono sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) dan Leonard Eben Ezer Simanjuntak sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) pada Rabu (18/12/2024).
Pelantikan ini di sambut dengan harapan besar, terutama dari kalangan masyarakat dan lembaga penggiat antikorupsi.
Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) Kalimantan Barat, Ellysius Aidy, menyampaikan ucapan selamat kepada pejabat baru di Kejaksaan Agung tersebut.
Ia berharap Jamwas baru mampu membawa perubahan signifikan dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi (tipikor), khususnya di daerah yang selama ini terkesan lamban.
“Kami ucapkan selamat bertugas kepada Jamwas baru. Semoga kasus-kasus yang selama ini tidak tersentuh di Kalbar bisa menjadi perhatian serius. Jangan sampai ada istilah tebang pilih atau hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas,” kata Ellysius, Rabu malam.
Kasus Mandek yang Jadi Sorotan Publik di Kalbar
GNPK RI Kalbar menyoroti sejumlah kasus korupsi di Kalimantan Barat yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti. Beberapa kasus tersebut antara lain:
- Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Yayasan Mujahidin Kalbar. Kasus ini hingga kini belum memasuki proses hukum yang jelas meskipun telah lama menjadi perhatian publik.
- Dugaan Korupsi Pembangunan Bandara Rahadi Oesman, Ketapang. Meski sudah berada di tahap penyidikan oleh Kejaksaan Tinggi Kalbar, kasus ini masih belum menunjukkan perkembangan berarti.
- Korupsi Pengadaan Fiber Optic Dinas Kominfo Kalbar Tahun 2022. Proyek ini senilai Rp6 miliar melalui APBD 2022. Dua tersangka berinisial S, seorang pejabat di Diskominfo Kalbar, dan A, seorang kontraktor, telah di tetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Pontianak, namun hingga kini keduanya belum di tahan.
Harapan Besar untuk Jamwas Baru
GNPK RI berharap Jamwas baru memberikan perhatian serius terhadap kasus-kasus ini. Menurut Ellysius, ketidakjelasan dalam penanganan kasus dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
“Publik bertanya-tanya, apakah penegakan hukum benar-benar serius memberikan efek jera bagi pelaku korupsi? Semoga Jamwas baru mampu memberikan kepastian hukum dan menuntaskan kasus-kasus tersebut,” tambahnya.
Pelantikan Jamwas baru ini di harapkan menjadi awal perubahan positif dalam pengawasan internal Kejaksaan, sehingga oknum-oknum yang bermain mata dengan pelaku korupsi dapat di tindak tegas demi keadilan.
Leave a Reply