KETAPANG, RUAI.TV – Penutupan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) di Kabupaten Ketapang ditandai dengan Festival Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024, di sebuah Mall di kota Ketapang ini sukses digelar dan menjadi momen apresiasi atas perjuangan para CGP selama enam bulan pembelajaran intensif.
Dimulai sejak pukul 07.00 WIB, festival ini menghadirkan 33 CGP dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk 18 guru SD, 7 guru SMP, 3 guru SMK, dan 5 guru SMA.
Para peserta didampingi oleh tujuh Pengajar Praktik yang telah mendukung mereka selama proses pelatihan, yaitu Siti Khatimah, Nurdiana, Wardayani, Iko Fransisco, Theresia, Frenni, dan Munawir Damiri.
Apresiasi dan Harapan untuk Pendidikan Kabupaten Ketapang
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, Ucup Supriatna, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para CGP atas dedikasi mereka.
“Saya berharap hasil dari seluruh kegiatan, mulai dari Lokakarya 1 hingga Lokakarya 7, dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Ini akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Kabupaten Ketapang,” ucapnya.
Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Barat, Faizal, juga memberikan apresiasi kepada para peserta. Ia menekankan bahwa kegiatan ini adalah awal dari perubahan besar untuk pendidikan.
“Semoga para Calon Guru Penggerak mampu memberikan dampak positif bagi pendidikan di Kabupaten Ketapang dan Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Raden Rara Anik Sumarni, Penanggung Jawab PGP Kabupaten Ketapang, mengungkapkan rasa bangganya.
“Kami yakin hasil kerja keras selama enam bulan ini akan membawa dampak besar, tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Kolaborasi Pengajar Praktik dan CGP untuk Pendidikan Lebih Baik
Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran para Pengajar Praktik yang secara konsisten mendampingi CGP melalui Pendampingan Individu di sekolah masing-masing. Mereka membantu peserta mengatasi tantangan dalam pembelajaran dan merancang solusi inovatif.
Kolaborasi dalam lokakarya, mulai dari Orientasi hingga Lokakarya 7, juga menjadi momen berharga untuk saling berbagi pengalaman, menyusun strategi pembelajaran, dan memperkuat jejaring antarpendidik.
Upaya ini menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Rangkaian Acara yang Semarak
Festival ini semakin meriah dengan berbagai penampilan seni dari siswa-siswi Kabupaten Ketapang, seperti tarian daerah, pencak silat, senam komando, hingga vokal solo. Kemeriahan ini menambah semangat dan antusiasme peserta serta penonton.
Dengan keberhasilan festival ini, Kabupaten Ketapang diharapkan dapat terus melahirkan Guru Penggerak yang inovatif dan berdedikasi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Indonesia.
“Bersama Guru Penggerak, Wujudkan Pendidikan Lebih Baik untuk Indonesia yang Kuat.”
Leave a Reply