SINTANG, RUAI.TV – Menyongsong Pilkada Sintang, ekonom Universitas Kapuas (UNKA) Sintang, Marselina Evy, SE., MM, memberikan pandangan terkait tema debat “Merajut dan Membangun Sintang dari Desa yang Terkoneksi Berwawasan Lingkungan, Toleransi, dan Sejahtera.”
Dalam wawancara bersama Ruai TV, Evy menggarisbawahi pentingnya membangun Sintang dengan memperhatikan aspek keberlanjutan ekonomi yang berakar dari desa.
Menurutnya, semua desa di Sintang saat ini sudah saling terkoneksi, baik melalui jalan yang dibangun pemerintah maupun perusahaan perkebunan sawit.
Dari sisi komunikasi, akses internet telah menjangkau seluruh desa, meski di beberapa area masih terbatas.
“Kondisi ini membuka akses informasi bagi masyarakat desa, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa kesejahteraan sering kali berbenturan dengan masalah lingkungan.
“Manusia kerap menghalalkan segala cara atas nama kesejahteraan, padahal ekonomi yang berkelanjutan bisa berjalan beriringan dengan konservasi lingkungan,” katanya.
Evy yang Juga pernah membersamai Yayasan Strategik Konservasi Indonesia (YSKI) menyatakan bahwa prinsip ekonomi sirkular dan restoratif yang banyak digaungkan secara global perlu diimplementasikan dengan lebih sadar di tingkat desa.
Lebih lanjut, ia memandang bahwa ekonomi di desa harus mampu memanfaatkan nilai sumber daya alam secara bijak untuk menjaga keberlanjutan.
Menurutnya, tradisi lokal di desa-desa Sintang sebenarnya sudah mencakup prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan, namun cara pandang masyarakat perlu disesuaikan agar dapat memadukan kearifan lokal dengan konsep ekonomi modern.
“Dengan income yang besar dan alam yang lestari, kita dapat mencapai kesejahteraan yang harmonis antara manusia dan lingkungan,” ungkapnya.
Marselina Evy menegaskan bahwa pemimpin Sintang yang akan datang perlu mengedepankan kolaborasi multipihak.
“Pemimpin harus menjalin kerja sama antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, komunitas, dan media melalui skema pentahelix untuk mencapai tujuan bersama,” tambahnya.
Dengan kolaborasi ini, setiap pihak dapat berperan dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Sintang.
Dalam mengukur keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan, ia menyebut beberapa indikator utama, yakni peningkatan jumlah lapangan kerja di desa, keberhasilan produk lokal di pasar, dan penggunaan pangan lokal sebagai sumber pangan utama di desa.
Evy berharap bupati dan wakil bupati terpilih dapat terus bekerja sama dengan mitra pembangunan dan memanfaatkan perangkat ilmu ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sintang tanpa mengorbankan sumber daya alam.
“Bersama, kita bisa membuat angka-angka dalam ekonomi berarti bagi lingkungan,” pungkasnya.
Leave a Reply