SINTANG, RUAI.TV – Sebuah bus sekolah milik PT HPI BHA 2 mengalami kecelakaan tunggal di jalan perusahaan, tepatnya di kawasan Penyeberangan Setapuk, desa Maung, Kecamatan Ketunggau Hilir, Kabupaten Sintang, pada Rabu pagi (8/1/2025).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi saat bus mengantar anak-anak sekolah.
Kecelakaan terjadi diduga akibat kelalaian perusahaan yang tetap mengoperasikan bus dengan kondisi rem yang tidak berfungsi sempurna.
Meskipun tidak layak jalan, bus tersebut tetap di paksakan untuk mengantar siswa ke sekolah.
Akibatnya, bus kehilangan kendali saat melintasi jalan perusahaan dan akhirnya tergelincir ke sungai Ketunggau.
Bus tersebut menempuh perjalanan sejauh 17 kilometer dari barak karyawan menuju sekolah. Medan jalan perusahaan yang sulit dan kondisi bus yang tidak layak menjadi kombinasi fatal yang nyaris mengancam keselamatan para penumpang.
Meski insiden ini tergolong serius, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, kejadian ini menjadi peringatan keras terhadap standar keselamatan transportasi yang di sediakan perusahaan untuk anak-anak sekolah.
Insiden ini memicu kekhawatiran masyarakat sekitar terhadap keselamatan anak-anak yang menggunakan fasilitas transportasi perusahaan.
Beberapa warga menyoroti kelalaian perusahaan dalam melakukan perawatan rutin pada kendaraan operasionalnya.
“Perusahaan harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Kondisi kendaraan yang tidak layak bisa saja menyebabkan tragedi besar,” ujar KL, salah satu warga.
Pemerintah daerah di harapkan segera turun tangan untuk mengevaluasi kelayakan kendaraan operasional yang di gunakan perusahaan, terutama yang melibatkan anak-anak sekolah.
Hingga berita ini di turunkan, pihak PT HPI BHA 2 belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut.
Namun, masyarakat mendesak perusahaan untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh pada kendaraan operasional dan memastikan keselamatan para pengguna jasa transportasi mereka.
Insiden ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya memastikan kondisi kendaraan operasional selalu layak pakai, terutama untuk transportasi anak-anak sekolah.
Masyarakat berharap perusahaan segera mengambil tindakan konkret agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Leave a Reply