Arsip

BPBD Kalbar Fokus pada Lahan Gambut dalam Penanganan Karhutla

Kepala Pelaksana BPBD Kalbar memimpin briefing pagi terkait penanganan Karhutla di sejumlah daerah di Kalbar. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, Ansfridus J. Andjoe, memberikan arahan tegas kepada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Darurat Bencana Kalbar pada Selasa pagi, 20 Agustus 2024.

Arahan tersebut menekankan pentingnya fokus terhadap lahan gambut yang menjadi penyebab utama bencana kabut asap di wilayah Kalbar.

“Pastikan area lahan gambut di perhatikan dengan seksama,” tegas Ansfridus dalam briefing pagi.

Advertisement

Menurut data yang di rilis oleh BMKG Supadio Pontianak, hingga pukul 23.00 WIB pada 19 Agustus 2024, terdapat 89 titik panas di Kalimantan Barat.

Sebaran titik panas tersebut mencakup 36 titik di Ketapang, 23 titik di Sintang, 23 titik di Kapuas Hulu, dan 1 titik di Landak.

Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menjelaskan bahwa untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar, tujuh unit helikopter akan dikerahkan untuk patroli udara dan water bombing.

Helikopter-helikopter ini di sediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai dengan status siaga bencana kabut asap yang telah ditetapkan.

“Total ada tujuh helikopter yang di bantukan oleh BNPB kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, empat di antaranya untuk water bombing dan tiga untuk patroli,” jelas Daniel.

Ia juga menambahkan bahwa puncak musim kemarau di Kalbar di perkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2024.

Oleh karena itu, BPBD Kalbar mengimbau masyarakat yang mengetahui adanya karhutla di daerah mereka untuk segera melaporkannya kepada Satgas melalui hotline yang telah di sediakan.

Advertisement