PONTIANAK, RUAI.TV – Malam puncak HUT ke-18 Ruai TV berubah menjadi panggung semangat kebersamaan. Ratusan tamu undangan bersorak kagum ketika atraksi barongsai dan tarian multi etnis menyalakan suasana di Hotel Mercure, Sabtu malam (23/8/2025).
Sejak awal acara, Ruai TV menampilkan wajah Kalimantan Barat yang penuh warna. Anak-anak Sekolah Dasar Bina Bhakti, Sungai Raya, tampil percaya diri membawakan atraksi barongsai di hadapan tamu VIP, termasuk Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.
Delapan anak memegang peran penting dalam dua barongsai yang bergerak lincah. Penampilan mereka tidak hanya menghibur tamu yang hadir, tetapi juga jutaan pemirsa yang menyaksikan siaran langsung Ruai TV.
Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kalbar, Rico Sugioto ikut menyaksikan kebanggaan itu. Guru SD Bina Bhakti, Wendi, menyampaikan rasa terima kasih kepada Ruai TV karena memberi kesempatan murid-muridnya tampil di momen bersejarah.
“Kami sangat senang bisa menyambut langsung Bapak Gubernur lewat barongsai. Terima kasih untuk Ruai TV yang selalu menonjolkan budaya Kalbar. Selamat ulang tahun ke-18, semoga semakin maju,” ucapnya penuh haru.
Setelah gemerlap barongsai, panggung semakin hidup dengan tarian Dayak dari Sanggar Warsada. Gerakannya yang dinamis menggambarkan kekuatan tradisi lokal. Sementara itu, tarian Melayu dari Sanggar Andari menutup malam puncak dengan anggun.
Paduan tiga etnis besar Yakni Dayak, Melayu, dan Tionghoa memperlihatkan semangat persatuan yang masih terjaga di Kalimantan Barat.
Tidak berhenti pada hiburan, HUT ke-18 Ruai TV juga meluncurkan Program Sosial Ruai TV Peduli, sebuah wadah gotong royong untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kehadiran program ini menegaskan bahwa Ruai TV tidak hanya menyajikan berita, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk menyalurkan energi kebaikan.
Sebagai media asli milik putra-putri Kalbar, Ruai TV terus membuka ruang kreatifitas generasi muda. Ajang lomba cipta lagu daerah, lomba video pendek, hingga citizen journalism dalam rangkaian HUT ini menjadi bukti nyata.
Anak muda Kalbar kini memiliki panggung untuk menyalurkan bakat sekaligus melestarikan budaya daerah agar dikenal secara nasional bahkan mancanegara. Dukungan dari semua pihak tentu sangat diharapkan agar panggung krestifitas anak muda benar-benar mendapat dukungan penuh.
Malam itu, semangat kebersamaan menggema. Barongsai, tarian Dayak, dan tarian Melayu tidak sekadar hiburan, melainkan pesan kuat untuk generasi muda: jangan berhenti berkarya, teruslah menjaga persatuan, dan jadikan budaya lokal sebagai kebanggaan dunia.
