PONTIANAK, RUAI.TV – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalimantan Barat menetapkan total struktur anggaran tahun anggaran (TA) 2025 sebesar Rp44,38 miliar.
Dari jumlah tersebut, belanja pegawai (gaji dan tunjangan tambahan penghasilan/TPP) menjadi komponen terbesar dengan porsi 66 persen atau sekitar Rp29,3 miliar.
Selain itu, program penunjang memperoleh alokasi 9 persen atau senilai Rp4,19 miliar, dan program teknis mendapatkan 12 persen atau sekitar Rp5,44 miliar. Sementara itu, alokasi untuk pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota dewan tercatat mencapai Rp6 miliar, setara 15 persen dari total anggaran Disbunak Kalbar tahun 2025.
Sebelum penyempurnaan anggaran, pagu indikatif awal tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp40,66 miliar, dengan rincian: belanja pegawai 55 persen, program penunjang 11 persen, program teknis 19 persen, dan pokir dewan 15 persen.
Setelah melalui tahap penyempurnaan kedua dan reformulasi kegiatan, total anggaran meningkat menjadi Rp44,38 miliar. Dalam rancangan prioritas kegiatan tahun 2025, Disbunak Kalbar fokus pada beberapa program utama, di antaranya:
- Pengembangan peternakan rakyat meliputi sapi, babi, dan ayam layer,
- Pendampingan klaster Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA),
- Pengendalian inflasi melalui gerai peternakan dan unit pengolahan hasil (UPH),
- Pengawasan produksi dan distribusi DOC,
- Penguatan kelembagaan dan kemitraan usaha peternakan,
- Pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular strategis (PHMS), serta
- Pengawasan lalu lintas produk hewan dan penerapan biosekuriti di peternakan.
Pada sektor perkebunan, program diarahkan untuk pengembangan kebun kopi, karet, dan kelapa, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), fasilitasi kelembagaan petani, serta penerapan Pergub Nomor 86 Tahun 2022 tentang penetapan harga TBS kelapa sawit.
Selain itu, Disbunak juga mengalokasikan kegiatan evaluasi izin usaha perkebunan, pembinaan ISPO, dan mitigasi kebakaran lahan.
Dari sisi kinerja, Disbunak Kalbar menargetkan produksi perkebunan tahun 2025 sebesar 7,5 juta ton, dengan capaian triwulan pertama mencapai 7,64 juta ton atau 101,92 persen dari target. Sementara itu, produksi daging mencapai 21.370 ton (32,26 persen dari target 66.240 ton), dan produksi telur mencapai 22.617 ton (48,92 persen dari target 46.236 ton).
Untuk tahun anggaran 2026, pagu indikatif Disbunak Kalbar ditetapkan sebesar Rp43,20 miliar. Dari jumlah tersebut, belanja pegawai kembali menjadi komponen terbesar dengan porsi 71 persen atau Rp30,65 miliar. Program penunjang dialokasikan 9 persen (Rp3,75 miliar), program teknis 11 persen (Rp4,74 miliar), dan usulan pokir dewan 9 persen (Rp4,05 miliar).
Melalui struktur anggaran tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional aparatur, pelaksanaan program teknis, dan penyaluran aspirasi masyarakat melalui pokir dewan, guna memperkuat daya saing sektor perkebunan dan peternakan di Kalbar.















Leave a Reply