Arsip

Aliansi Masyarakat Sintang Tuntut PT KSA Cabut Laporan Terhadap Empat Kepala Desa

Advertisement
SINTANG, RUAI.TV – Aliansi Masyarakat Bersatu Kabupaten Sintang mendatangi pabrik kelapa sawit Gelatik Mill milik PT KSA (HPI Grup) di Desa Empunak Tapang Keladan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, pada Kamis (12/9/2024).
Kedatangan aliansi ini menuntut perusahaan untuk mencabut laporan terhadap empat kepala desa yang dilaporkan ke Polda Kalbar.
Keempat kepala desa tersebut, yaitu Kepala Desa Empunak Tapang Keladan, Kepala Desa Sepiluk, Kepala Desa Ujung Kempas, dan Kepala Desa Sebadak, dilaporkan terkait tindakan warga mereka yang mengambil mikro (limbah pabrik) milik perusahaan.
Berdasarkan informasi yang didapat, warga mengambil limbah tersebut karena sudah muak dengan janji-janji perusahaan yang tidak ditepati.
Satu diantara koordinator aliansi, Andreas, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan mediasi dengan perusahaan, meskipun pengambil keputusan dari perusahaan tidak hadir.
“Kami sudah menyampaikan enam tuntutan secara tertulis, salah satunya adalah permintaan agar perusahaan berdamai dan tidak melanjutkan proses hukum terhadap para kepala desa, terutama di musim pemilu ini,” kata Andreas.
Andreas menekankan bahwa masyarakat tidak anti terhadap perusahaan, tetapi permasalahan seperti ini seharusnya bisa diselesaikan secara internal tanpa harus melibatkan hukum.
“Jika dipaksakan untuk diteruskan ke jalur hukum, hal ini bisa berdampak besar bagi kehadiran perusahaan di wilayah kami,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa perusahaan tidak akan rugi jika memilih berdamai dengan masyarakat.
“Semua pihak harus duduk bersama, baik perusahaan, masyarakat yang mengambil limbah, dan juga masyarakat yang pro terhadap perusahaan,” tambah Andreas.
Lebih lanjut, Andreas mengungkapkan bahwa pada 10 September 2024, Forkopimda Kabupaten Sintang sempat mengundang manajemen HPI Grup untuk mediasi, namun tidak ada satu pun perwakilan perusahaan yang hadir.
“Kami datang ke sini untuk menegaskan tuntutan kami, yaitu perdamaian. Perusahaan tidak boleh membenturkan masyarakat satu sama lain. Jika terjadi chaos di Ketungau Hulu, kami akan menuntut HPI Grup untuk bertanggung jawab penuh,” tegasnya.
Advertisement