KAPUAS HULU, RUAI.TV – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, tampak lebih ramai dari biasanya di awal tahun 2025.
Selain peningkatan jumlah pelintas, aktivitas ekspor turut menjadi sorotan, dengan truk-truk yang mengangkut bungkil kelapa sawit melintasi perbatasan menuju Malaysia.
Ekspor ini di lakukan oleh PT Buana Tunas Sejahtera, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian kelapa sawit di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Kepala PLBN Badau, Wendelinius Fanu, menjelaskan bahwa ekspor bungkil sawit ini merupakan kelanjutan dari pengiriman tahun sebelumnya yang telah berlangsung sepanjang 2024.
“Pada tahun 2024 lalu, volume ekspor bungkil sawit mencapai 336,18 ton dengan nilai hampir Rp600 juta. Mengawali tahun 2025 ini, sebanyak 97,35 ton bungkil sawit diekspor dengan nilai sekitar Rp151,47 juta,” ujarnya.
Ekspor ini akan berlangsung secara bertahap hingga Maret 2025 dengan total kapasitas sekitar 300 ton. Pejabat Karantina Tumbuhan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar di PLBN Badau memastikan seluruh prosedur ekspor sesuai dengan regulasi negara tujuan.
Bungkil Sawit, Komoditas Bernilai Tinggi
Bungkil sawit merupakan hasil sampingan dari pemrosesan inti sawit yang mengandung nutrisi tinggi. Produk ini banyak di manfaatkan sebagai pakan ternak karena kandungan proteinnya yang kaya.
Untuk memastikan kualitas ekspor, pemeriksaan ketat di lakukan sebelum pengiriman. Yustina Nurseptiyani, Pemeriksa Karantina Tumbuhan BKHIT Kalbar, mengungkapkan bahwa bungkil sawit harus menjalani fumigasi dengan Phosphine (PH3) selama tiga hari sebelum dikirim ke Malaysia.
“Kami memastikan komoditas ini memenuhi standar yang ditetapkan oleh negara tujuan agar layak diekspor,” jelas Yustina.
Dampak Ekonomi bagi Perbatasan
Kepala Satuan Pelayanan PLBN Badau, Septyardhi Haryono, menegaskan bahwa ekspor bungkil sawit ini merupakan bagian dari upaya mendorong perekonomian kawasan perbatasan.
“Karantina tidak hanya berfungsi sebagai pengawasan, tetapi juga sebagai alat ekonomi yang bersinergi dengan berbagai instansi, termasuk BNPP sebagai pengelola PLBN, untuk menggerakkan roda ekonomi perbatasan,” kata Septyardhi.
Dengan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Kapuas Hulu, di harapkan ekspor ini terus meningkat dan membuka peluang bagi produk unggulan daerah lainnya untuk menembus pasar internasional.
Leave a Reply