PONTIANAK – Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, banyaknya potensi penerimaan yang masih belum dapat tergali secara optimal seperti potensi kendaraan alat berat atau alat besar yang dipergunakan oleh perusahaan- perusahaan perkebunan maupun pertambangan yang ada diwilayah Kalbar masih perlu dilakukan upaya yang intensif.
“Semoga melalui rapat koordinasi ini, kita dapat menghasilkan rumusan-rumusan kebijakan yang menjadi solusi dan langkah strategis bagi peningkatan pendapatan,
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat di Kalbar yang semakin baik,” kata Sutarmidji, Rabu (25/9), saat membuka Rakor Pendapatan Daerah se Kalbar di salah satu hotel di Pontianak.
Dikatakannya, kelemahan kita selama ini masalah data, dan hampir semua kita belum mempunyai data yang akurat tentang apapun termasuk pegawai.
“Data tentang pegawai seluruhnya itu terkadang masih bingung,” jelasnya.
Pentingnya peran rapat koordinasi ini untuk membahas semua kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan pajak.
Kemudian, Pengelolaan aset itu seharusnya menguntungkan daerah dan dalam penyelengaraan pemerintah daerah, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kita tidak dapat dipisahkan secara tegas, berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa setiap daerah Kabupaten/Kota memiliki otonomi untuk melaksanakan urusan pemerintahannya masing-masing dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat.
“Marilah kita bangun sinergitas secara baik dengan komitmen yang tinggi antara pemerintah kabupaten/kota untuk mencapai hasil yang maksimal, kolaborasi menjadi suatru keharusan dan taka da lagi sekat sekat dalam menjalankan pemerintahan,” ujarnya. (Red).
