Mohd Zaini juga menyampaikan adanya SK darurat bencana, pada bulan Agustus tahun 2022. Saat bantuan hendak disalurkan, logistik yang disimpan di gudang banyak yang kedaluwarsa. Ada pula beberapa item yang tidak kedaluwarsa, tetapi cacat fisik dan rusak. Kerusakan itu karena faktor gudang yang tidak sesuai untuk penyimpanan logistik, dan ternyata banyak tikus.
“Jadi tidak bisa disalurkan oleh BPBD, takutnya menyebabkan penerima bantuan jadi sakit,” ujarnya.
Mohd Zaini menyayangkan persoalan ini tidak segera dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) barang, untuk proses pemusnahan karena sudah tidak bisa disalurkan.
“Untuk proses ini mungkin nanti petugas teknis BPBD yang akan melakukannya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Basiar mengaku, baru menjabat pada Agustus 2022. Saat itu logistik di gudang memang sudah rusak, dan merupakan sisa bantuan di tahun 2021.
“Saat saya menjabat ada penyaluran bantuan logistik ke masyarakat, tapi itu stok baru dari Pemprov dan kita salurkan semua,” tegasnya.
Baca di halaman berikutnya…
