SINGKAWANG – Sekitar 1.100 lebih tatung yang akan beratraksi pada perayaan Cap Go Meh tahun 2019, melakukan prosesi ritual Cuci Jalan dan Sembayang Dewa Langit (Ket Sam Thoi), di Vihara Tertua, Tri Dharma Bumi Raya, di pusat kota Singkawang, Senin pagi (18/2).
Berdasarkan pantuan ruai.tv sejak pagi hari suasana di Vihara sudah mulai dipadati oleh rombongan Ratung yang datang silih berganti. Irama tetabuhan alat musik Tambur dan Symbal, tak henti-hentinya mengiringi para Taung tersebut.
Kedatangan para Tatung diarak menggunakan tandu, untuk selanjutnya melakukan prosesi ritual di dalam Vihara.
Pada ritual ini para Tatung memohon berkat dari Vihara dan Roh yang menjaga keselamatan alam semesta. Tujuannya, untuk membersihkanatau menyucikan jalan yang akan dilalui, agar terhindar dari Roh-roh jahat yang akan mengganggu, saat beratraksi pada puncak perayaan Cap Go Meh esok (19/2).
Dalam budaya Tiongkok, terdapat 3 Strata Dewa. Yang pertama dipegang oleh Dewa Langit, yang berkuasa di atas Bumi. Yang kedua, Drwa Alam sekitar, yang berkuasa di Klenteng dan wilayah-wilayah tertentu. Sedangkan yang ketiga, merupakan strata tertinggi, dipegang oleh Dewa Langit, sebagai penguasa tunggal.
Dewa langit inilah yang akan diundang turun pada perayaan Cap Go Meh nanti. Untuk mengundang kedatangan Dewa Langit, tidaklah mudah. Selain dengan Ritual khusus, juga dibuat Altar Pemujaan tiga tingkat yang menjadi pertanda Tiga Tingkatan Dewa.
Tatung yang melakukan atraksi akan dimasuki berbagai Roh. Roh inilah yang nantinya mengarahkan segala tingkah laku para Tatung disaat melakukan atraksi.
Salah satu prosesi ritual adalah melempar dadu dan sejenisnya untuk memastikan apakah mereka memperoleh restu/memperoleh izin dari para Dewa untuk melakukan atraksi yang kental akan aroma mistis tersebut. Rangkaian kegiatan ini disaksikan ribuan penonton, baik dari kota Singkawang, provinsi lain, hingga wisatawan mancanegara. (Red).
Leave a Reply