PONTIANAK – Gubernur Kalbar Sutarmidji menyematkan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya (SLKS) XXX, XX dan X Tahun kepada Pegawai Kemenag Kalbar saat Upacara Hari Amal Bhakti Ke-73 di Halaman Upacara Kanwil Kemenag Kalbar, Kamis (3/1).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kita memperingati hari bersejarah ini dalam kesederhanaan, keprihatinan, dan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak dari peristiwa alam di beberapa wilayah, seperti di Lombok, Palu, Banten dan Lampung.
“Seluruh bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan dalam derita dan bahagia, dalam sukacita maupun dukalara,” kata Menteri Agama dalam sambutan yang disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat menjadi Irup Hari Amal Bhakti Ke 73 di Halaman Upacara Kanwil Kemenag Kalbar.
Keberhasilan pembangunan kehidupan beragama sangat menentukan hari depan bangsa. Melalui peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pembukaan dan pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
“Dalam negara kita berdasar Pancasila, bukan hanya jaminan untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi negara, bahkan kebijakan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama.
Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini, yaitu “Jaga Kebersamaan Umat”, Menag mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan.
“Kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa. Segala ujaran, perilaku, dan sikap yang bisa menimbulkan luka bagi sesama saudara, mari kita hindari. Mari jauhi saling menebar benci, saling melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati, dan saling melukai hati antarsesama anak negeri,” ajaknya.
Menang juga meminta seluruh ASN dan jajaran Kementerian Agama haruslah menjadi perangkai, penjalin, dan perajut tenun kebangsaan kita yang bhinneka. Setiap kita haruslah menjadi teladan dalam kesederhanaan,kejujuran, dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta.
Dalam tugas sehari-hari, setiap aparatur Kementerian Agama harus mampu menunjukkan nilai kinerja yang baik, kepemimpinan yang amanah, dan memberi kemudahan kepada masyarakat luas, untuk memperoleh akses pelayanan keagamaan secara akuntabel dan berkualitas. Dijelaskannya, Pemerintah melalui peran dan fungsi Kementerian Agama hadir memberikan pelayanan keagamaan bagi semua umat beragama dengan berbagai fasilitasi. Kementerian Agama menyelenggarakan pelayanan publik di bidang keagamaan dengan tiada henti melakukan inovasi.
“Setiap pejabat dan birokrat Kementerian Agama harus memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan umat. Jangan sekali-kali mengkhianati kepercayaan umat dengan perbuatan korupsi dan berbagai perbuatan tak terpuji. Kita harus ingat bahwa anjuran agar menjaga integritas tidak akan banyak pengaruhnya bila kita sendiri tidak terlebih dahulu mempraktikkan dan membuktikannya,” ujarnya.
Semua agenda Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang efektif, efisien, serta meminimalisir penyimpangan dan malpraktik administrasi negara. Reformasi Birokrasi akan menciptakan lingkungan kerja yang membukaruang dan peluang yang sama bagi setiap pegawai untuk berkontribusi dan berprestasi.
“Saya memohon perhatian semua elemen umat beragama, para ulama dan tokoh agama, serta jajaran Kementerian Agama terhadap urgensi ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan bangsa,” ingatnya.
Pembinaan ketahanan keluarga haruslah dilakukan terus menerus tiada henti. Ketahanan keluarga belakangan ini menghadapi ancaman guncangan dan kerapuhan, seperti terlihat dari tingginya angka perceraian, perkawinan usia dini, dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Saya minta agar Program Bimbingan Perkawinan dan Konseling Keluarga dijalankan secara lebih masif bekerjasama dengan organisasi mitra Kementerian Agama dan ormas keagamaan lainnya,” pintanya.
Orang nomor satu di Kalbar berharap dijajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar harus siap dalam pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional yang bakal diselenggarakan di provinsi Kalbar dalam waktu dekat.
“Gaungnya STQ sudah ada dan saya berharap ini STQ yang bermakna untuk Kalbar dan Kota Pontianak khususnya,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Lanjutnya, dirinya mengingatkan dilingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar untuk meningkatkan dan menjaga integritas dalam melakukan pelayana kepada masyarakat.
“Buat percepatan pelayanan dengan melakukan modernisasi dalam capaian kinerja yang menggunakan IT dan Jauhkan diri dalam Hal-hal yang memberatkan orang lain dan menyusahkan orang lain, jajaran Kementerian Agama harus menjadi tauladan dalam percepatan dan transparansi dalam pelayanan publik,” tuturnya.
Dengan adanya peningkatan kinerja, intansi ini sebagai penyelenggara negara dan sebagai aparatur yang diamanahkan untuk mengurus negara ini, harus menjaga integritas paling penting dalam pelayanan.
“Integritas diri itu paling penting ketika integritas diri sudah tercoreng maka apapun level yang ada dalam diri kita tidak ada manfaatnya lagi. Saya Gubernur Kalbar akan berupaya untuk melakukan transparansi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintah,” tegasnya. (Red).
Leave a Reply