SEKADAU – Meski pelaksanaan pemilu 2019 belum hilang di benak masyarakat, namun perbincangan mengenai dunia politik seolah-olah tidak ada habisnya terlebih di Kalimantan Barat dalam waktu dekat juga akan menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020.
Pada pilkada tahun 2020 di Kalbar akan diikuti 7 (tujuh) daerah antara lain, Sambas, Bengkayang, Ketapang, Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu.
Untuk meramaikan kontestasi politik tersebut sejumlah nama tokoh baik dari kalangan kader partai politik maupun masyarakat sipil mulai bermunculan di tengah masyarakat dan seakan-akan sudah menjadi buah bibir termasuk di warung kopi.
Untuk Kabupaten Sekadau, selain bakal calon petahana, seperti Rupinus Bupati aktif 2015-2020 juga kader partai Demokrat, dan Aloysius Wakil Bupati Aktif juga ketua PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau, juga terdapat bakal calon lain muncul seperti, Pensong sebagai pengusaha, Mulyadi Yamin sebagai Ketua Harian Golkar Kalbar, Muhammad Ali Daud sebagai Akademisi juga Tokoh Pemekaran kabupaten Sekadau, Abdul Rahmi sebagai Anggota DPD RI, Martinus Sudarno sebagai Kader PDI Perjuangan juga anggota DPRD Kalbar, Tanto Yakobus sebagai kader Partai Demokrat juga anggota DPRD Kalbar, Nehemia Renta sebagai Kader Partai PKPI juga anggota DPRD Kalbar, Welbertus Willy sebagai Ketua DAD Kabupaten Sekadau juga ketua PKPI Sekadau, Hermanto mantan Camat Sekadau Hilir, Yansen Akun Effendy sebagai pengusaha, dan sejumlah nama lainnya.
Meski tahapan pilkada tahun 2020 baru akan dimulai pada September 2019 mendatang, namun sejumlah nama tersebut sudah ada menyatakan diri siap maju untuk membangun daerah kelahirannya.
“Jika ada umur panjang saya siap, jadi orang nomor satu atau orang nomor dua di Bumi Lawang Kuari apabila ada parpol atau kandidat lain yang menghendaki saya untuk mendampingi mereka,” ujar Pensong saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2019).
Sementara itu Anggota DPD RI Asal Belitang, Abdul Rahmi mengatakan, meski namanya juga diperbincangkan dalam pilkada 2020 kabupaten Sekadau, namun ia masih akan mempertimbangkan hal itu.
“Menjadi pemimimpin merupakan hal yang tidak boleh diminta atau mencalonkan diri, karena menjadi pemimpin itu merupakan beban berat. Jika ada yang meminta atau mencalon seseorang untuk menjadi calon pemimimpin misalnya sebagai calon kepala daerah, tentu hal itu akan menjadi pertimbangan,” tutur Abdul Rahmi putra asal Belitang Kamis (9/5).
Namun ia menilai jika hampir setiap daerah saat ini memang perlu untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yakni melalui sektor pendidikan dan Kesehatan.
“Hampir semua daerah termasuk Kabupaten Sekadau, persoalan SDM termasuk masah cukup serius. Masalah SDM bersandar pada dua hal penting; yaitu pendidikan dan kesehatan,” tuturnya. (Red).
Leave a Reply