JAKARTA – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2020 di The Ritz Carlton, pasific Place SCBD Jakarta, Kamis (20/2). Rakornas yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI dengan mengusung tema “Peningkatan Investasi Bagi Indonesia Maju” dan dibuka Presiden RI Ir H. Joko Widodo.
Dalam sambutanya, Presiden Jokowi mengatakan, minat investasi ke Indonesia nilainya menembus Rp 1.600 triliun.
“Yang minat atau sudah masuk menyatakan minat (investasi) Rp 1.600 triliun “Gede banget angka ini, hampir mendekati APBN ( APBN 2020 Rp 2.540,4 triliun), “Ujar Jokowi.
Namun Jokowi menyesalkan minat investasi tersebut tidak pernah di urus dengan baik. Misalnya investasi Group Lotte di Banten membutuhkan waktu 4 Tahun lalu mentok karena masalah pembebasan lahan,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan ditemui disela-sela Rakor mengungkapkan “Realisasi Penanamam modal pada triwulan 1 tahun 2019 di Provinsi Kalbar mencapai Rp 5.35 triliun. Nilai investasi tersebut baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing ( PMA) triwulan 1 tahun 2019 di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 69.25 persen,” jelas Norsan.
Untuk nilai Investasi PMDN triwulan 1 tahun 2019 tersebut meningkat 2.28 dari 2.552 triliun, Pada triwulan 1 tahun 2018, Sedangkan untuk PMA sebesar Rp 2.78 triliun meningkat 330.13 persen dari Rp 645.64 milyar pada triwulan 1 tahun 2018.
Berdasarkan lokasi proyek baik PMDN dan PMA ada lima terbesar yakni di Kabupaten Ketapang ( Rp 1.33 triliun, 24.79 persen) Kabupaten Bengkagang ( Rp 1.32 triliun, 24. 73 persen ) Kabupaten Sanggau ( Rp 986.78 milyar 18.45 persen) Kabupaten Sintang (Rp. 571.60 milyar 10.69 persen) dan Kabupaten Melawi ( Rp 356.19 milyar 6.66 persen.
Berdasarkan sektor usaha lima terbesar yaitu tanaman pangan, perkebunan dan perternakan ( Rp 2.95 triliun, 55.06 persen) Listrik, gas dan air ( Rp 1.05 triliun, 19.54 persen) Industri makanan ( Rp 966.83 milyar, 18.07 persen) industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya ( Rp 181.48 milyar, 3.39 persen ) dan tranportasi, Gudang dan telekomonikasi (Rp 86.93 milyar 1.63 persen),“ Jelas Norsan.
Rakornas dihadiri para pemangku kepentingan ( Stakeholder) mulai dari jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Gubernur Bupati/Walikota, Sekretaris Provinsi dan Kabupaten/Kota Para kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu ( DPMPTSP) dan Administrator Kawasan Ekonomi khusus (KEK). Rakornas membahas berbagai permasalahan yang dihadapi Pemerintah dalam rangka memfasilitasi investasi di daerah serta di isi serangkaian diskusi, yang menghadirkan Menko Kemaritiman, Menko Perekonomian, menteri dalam negeri, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri BUMM serta Kapolri. (Red).
Leave a Reply