MALANG – Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan Pendidikan merupakan sebuah wadah di dalam menanamkan jati diri untuk dapat belajar serta mampu membentuk moral yang berguna.
“Pendidikan merupakan jembatan bagi suatu bangsa untuk mencapai taraf hidup dan kesejahteraan yang jauh lebih baik. Dunia pendidikan adalah dunia yang amat kompleks, karena spektrumnya sangat luas, menantang karena menentukan masa depan bangsa, dan mulia, karna pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia,” kata Ria Norsan, saat memberikan sambutan pada acara Rangkul Mahasiswa Baru 2019 Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar.
Acara yang berlangsung di aula Pascasarjana UNISMA, Minggu (22/09) ini, dihadiri Rektor UNISMA Prof Dr. H. Maskuri, M.Si beserta Jajaran, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, para mahasiswa/mahasiswi Kalbar, serta undangan lainnya.
Sebagai mahasiswa baru, tentunya ada sebuah penyesuaian di mana saat ini telah memasuki transisi dari masa dan ke masa pra dewasa. Tentu ini menjadi sebuah perubahan besar dalam sebuah tataran kehidupan, dimana saat ini saudara sekalian akan mengemban amanah serta harapan orang tua, yang mengharapkan agar anak-anaknya mampu menjadi orang yang sukses dan berhasil serta mampu menjadi orang yang berguna dan bermanfaat dalam kehidupan ini.
“Dengan adanya kesempatan ”belajar dan memperluas wawasan di Kota Malang ini, manfaatkanlah sebaik mungkin, periuas pengetahuan, perluas jaringan, karena hampir seluruh mahasiswa di Indonesia belajar di sini,” jelasnya.
Kemudian, mantan Bupati Mempawah meminta kepada anak-anakku Mahasiswa-Mahasiswi yang mendapatkan kesempatan belajar di Malang, saya berharap semoga kalian terus semangat untuk belajar dan bersungguh-sungguh didalam menimba ilmu. Keberadaan kalian di sini yang rela jauh meninggalkan orang tua, sanak saudara dan kampung halaman, merupakan bukti bahwa kalian memiliki keinginnan yang besar untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil.
“Jangan mengecekawan orang tua yang sudah berjuang, sudah berkorban agar kalian dapat kuliah dan berhasil dalam kehidupan ini,” ingatnya.
Dikatakanya, pandai-pandailah membawa diri sebagai seorang pendatang, berbaurlah dengan masyarakat setempat dan posisikan diri sebagai seorang warga Kalbar yang cinta damai, santun, toleransi dan menghargai orang lain.
“Dimana kaki dipinjak, disitu langit dijunjung,” pesannya.
Didalam bermasyarakat, mahasiswa asal Kalbar di Kampus Unisma diingatkan untuk tidak menjadikan perbedaaan itu sebagai perpecahan tapi jadikan perbedaan ini sebagai kebersamaan untuk merangkul keberagaman yang ada di Kota Malang.
“Jadikanlah perbedaaan ini sebagai perekat persatuan dan kesatuan dan perekat silatutahmi bagi kita dan masyarakat di Kota Malang,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Malang H Maskuri mengajak mahasiswa baru menjunjung tinggi terhadap perbedaan di Indonesia khususnya Kota Malang. “Jadikan perbedaan ini sebagai perekat persatuan,” pinta H Maskuri. (Red).
Leave a Reply