Arsip

Layanan Jaringan Telepon Seluler Padam Siang Hari di Kemangai, Layanan Administrasi Bidang Pendidikan Kurang Maksimal

Menara Telepon Seluler Area Kemangai, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang. Foto/ Ist
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV-Beredar informasi bahwa jaringan sinyal telepon seluler khusus layanan di area Kemangai, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat beberapa bulan terakhir diklaim tidak memberikan layanannya selama 24 jam secara maksimal. Layanan hanya aktif pada malam hari, kemudian sekitar pukul delapan pagi tidak aktif lagi.

Tim redaksi ruai.tv mengkonfirmasi kepada Kepala Desa Nanga Kemangai, Koik, terkait layanan yang dirasa kurang maksimal terutama pada siang hari tersebut.

“Ya benar, mau jawab apa lagi, karena kenyataannya terasa kurang maksimal, terutama siang hari ya,” kata Koik, Kades Nanga Kemangai (28/07/2024).

Advertisement

“Apapun ya yang namanya layanan yang menyangkut kebutuhan publik kalau dirasa kurang maksimal pastilah ada sebagian masyarakat mempertanyakan atau merasa heran, jadi normallah saya kira kalau ada yang bertanya-tanya dan mengeluhkan,” sambungnya

Koik juga menambahkan, bahwa pihaknya sudah mencoba berkoordinasi dengan petugas teknis yang ada di area Kemangai.

“Petugas di aera Kemangai sebatas petugas teknis saja, soal kebijakan bukan mereka yang memutuskan. Jadi ya, kita berharap ada kebijakan dari pihak perusahaann penyedia jasa,” pungkas Kades, perempuan energik itu.

Saat ini sejumlah layanan pendidikan mengarah pada aktivitas serba online. Khusus di Kemangai, kurang maksimalnya layanan sinyal sangat dirasakan oleh pelaku pendidikan daerah itu.

Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Jonison, yang termasuk mengawasi 14 Sekolah Dasar di Kecamatan Ambalau yang berdomisili di Kemangai, Kecamatan Ambalau, mengaku, cukup kesulitan karena sinyal tidak maksimal pada siang hari.

“Secara pribadi dan kedinasan sangat merasa tidak nyaman. Kami bidang pendidikan ini, awal semester ini banyak kegiatan bersifat online, contoh bagi guru dalam pengisian RHK dan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) itu. Soalnya guru-guru di sini kalau selesai mengajar siang harinya mereka berkumpul untuk bekerjasama saling memberi tahu satu sama lain cara mengisinya,” kata Jonison.

Dalam fungsi pengawasan ini, Jonison mengaku, ketika ada kesulitan tertentu yang dihadapi para guru, maka mereka langsung berkoordinasi dengan pengawas.

“Namun karena sinyal ini kalau siang hilang, sedangkan siang itulah kesempatan guru-guru bisa berkumpul bersama untuk selesaikan beberapa kegiatan itu, jadi mau tidak mau malam hari, tapi malam tentu terbatas dan mereka tidak bisa berkumpul seperti siang hari,” ungkapnya.

Jonison juga mengaku bahwa ia saat ini sedang mengambil program strata 2, jadi ketika harus berhubungan dengan dosennya sangat terhambat karena sinyal di Kemangai tidak maksimal.

“Saya sambil kuliah, jadi mengenai informasi bimbingan tesis, saya kesulitan rasanya, sementara komunikasi dengan dosen malam hari kan tidak nyaman juga karena dosen istirahat. Sementara energi listrik untuk jaringan jam 8 pagi sudah padam, jadi terputuslah komunikasi, mau tidak mau tunggu hari berikutnya, sementara dosen kan tentu punya kegiatan lain juga.” pungkas Jonison.

Jonison satu di antara Pengawas Sekolah Dasar yang mengawasi 14 SD di Kecamatan Ambalau, 12 SD Kecamatan Ketungai Hilir, 4 SD Kecamatan Ketungau Tengah, dan 3 TK di Kecamatan Sintang sangat membutuhkan layanan sinyal untuk mendukung aktivitas pendidikan di wilayah kerja, khususnya juga di Kemangai, Kecamatan Ambalau. RED

 

Advertisement