PONTIANAK – Gubernur Kalbar Sutarmidji menyerahkan Lima sertifikat warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada pemerintah Kota Pontianak. Dalam penyerahan tersebut langsung diterima Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
“Saya Serahkan lima sertifikat warisan budaya tak benda ke pemkot Pontianak dari Kemendikbud. Adapun sertifikat yang diserahkan, Masakan Paceri Nanas, Masakan Sayok Keladi, Kain Corak Insang, Saprahan, Arakan Pengatin,” Ungkap Sutarmidji Usai Festival Saprahan di Pontianak Convention Center, Rabu (17/10/2018).
Nantinya kuliner tradisional seperti Paceri Nanas dan Sayok Keladi akan menjadi wisata di suatu daerah agar tidak di miliki oleh daerah lainnya dan melindungi hasil karya kuliner masyarakat Pontianak yang sudah ada sejak dahulu.
“Kedepan Kuliner Paceri Nanas dan Sayok Keladi menjadi salah satu pilihan untuk wisata di suatu darah maka kita harus lindungi hasil karya dan hasil cipta kita. Supaya tidak di klaim oleh orang-orang lain,” Tuturnya.
Sutarmidji menambahkan, untuk Saprahan dan Arakan Pengantin haru dilestarikan dan harus memiiki pakem atau alur pelaksanaan dalam kegiatan tersebut.
“Saprahan, Arakan Pengantin, harus dilestarikan dan harus ada pakem bagaimana melaksanakannya,” Kata Sutarmidji.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga meminta untuk membuat inovasi dari pemkot Pontianak dalam proses pengemasan kuliner yang sebagai warisan budaya tak benda.
“Ada beberapa yang harus ada inovasi, seperti sambal Aji Dolah, ada jenis bagian-bagiannya kalo dibiarkan dua jam itu mengurangi aroma yang lainnya. Ini yang harus disiasati,” Pungkasnya.
Harapannnya juga dengan adanya warisan budaya tak benda ini bisa dilestarikan di seluruh Kalbar bahkan hingga ke Nasional.
“Lima warisan budaya tak benda harus dilestarikan, Kalo perlu Se-Kalbar harus ada dan Se-Indonesia diterapkan di masyarakat. Kalo perlu harus di perlombakan,” Tegasnya. (Red).
Leave a Reply