LANDAK – Warga kampung Olor, Dusun Pemantas, Desa Darit, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak mengandalkan jembatan bambu sebagai penunjang akses menyeberangi sungai Menyuke.
Jembatan dari Bambu dengan panjang sekitar 80 Meter ini digunakan warga sejak 20 tahun silam.
Selain digunakan sebagai penunjang aktivitas sehari-hari, jembatan ini juga digunakan warga untuk mengangkut hasil pertanian seperti sawit dan karet termasuk dilewati anak-anak sekolah setiap hari.
Menurut warga setempat, Budang, jembatan ini dibuat atas inisiatif warga karena lebih dekat dengan pusat kecamatan, terlebih saat ini warga yang melintasi ini ada delapan rumah.
“Ada lebih 20 tahun kami buat secara swadaya, pernah kami minta bangun ke desa tapi belum ada realisasi,” ujar Budang kepada ruai.tv Sabtu, (4/1) sore.
Sementara itu warga lainnya, Dodo mengatakan bahwa jembatan ini kerap memakan korban, namun masih dilewati warga karna lebih dekat dengan jalan raya yakni sekitar 2 Meter.
“Sering jatuh anak-anak sekolah lewat sini, tapi sudah biasa,” katanya.
Dodo menambahkan, bahwa jembagan dari bambu ini sering direhap oleh warga jika sudah lapuk, sehingga dapat digunakan dalam waktu lama.
Warga berharap pemerintah terkait membangun jembatan permanen, sehingga akses warga dapat berjalan dengan lancar.
“Mudah-mudahan ada dibangun jembatan bagus dari ini,” Harap Dodo. (Red).
Leave a Reply