PONTIANAK – Mantan anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat, Erma Suryani Ranik menyatakan diri tidak akan maju pada perhelatan pilkada di tujuh kabupaten di Kalimantan Barat.
Hal ini menjawab pertanyaan maysarakat berkaitan dengan maju tidaknya Erma Ranik pada pilkada Bengkayang tahun 2020. Pertanyaan itu dijawab Erma Ranik melalui akun media sosial pribadinya. Berikut postinyan Erma Suryani Ranik di akun Facebooknya Rabu, (15/1) siang.
TENTANG PILKADA BENGKAYANG
Teman teman yang baik,
Saya menerima banyak sekali pertanyaan, masukan dan pertimbangan soal Pilkada 2020.
Secara khusus bagi masyarakat, sahabat dan teman yang menelp, mengirimkan WA, SMS, bertemu langsung, yang menginginkan agar saya mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkayang.
Saya sampaikan, bahwa seumur hidup saya, saya TIDAK PERNAH BERMINAT MENJADI BUPATI. Karena tidak pernah berminat, maka saya juga tidak akan mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkayang.
Setelah 10 tahun menjadi pejabat publik, 5 tahun di DPD, 5 tahun di DPR sampai akhirnya mencapai posisi tertinggi dalam karir politik saya.
20 Mei 2018 – 30 September 2019, saya menjadi Wakil Ketua Komisi 3, Komisi Hukum dan keamanan, salah satu komisi prestigius di DPR.
Pengalaman 10 tahun ini mengajarkan saya, tugas, beban dan tanggung jawab yang saya rasakan tidaklah mudah.
Tahun 2019 -2024, saya tidak terpilih sebagai anggota DPR. Saya pikir ini masanya Tuhan suruh saya istirahat. 5 tahun ke depan ini saya ingin menikmati hidup yang lebih santai, lepas dari jabatan publik. Tentu saja tetap melakukan hal hal yang saya sukai yakni dunia hukum dan mengurus Partai Demokrat, partai pertama dan mudah-mudahan partai terakhir saya.
In my life, if i want to running for something, thats must be something i want and i love.
Menjadi mahasiswa dan lulus dari Harvard Kennedy School of Government salah satu yang saya inginkan, namun belum juga tercapai. 🤭🤭
Demikian informasinya. Semoga menjadi jelas bagi semua orang.
Tabik
Erma Ranik
