SEKADAU – KM Seluang yang melayani penyebrangan di Sunyat – Sungai Asam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau dinilai perlu ditinjau kembali. Tarif, keamanan serta jam pelayanan yang menjadi sorotan DPRD Sekadau untuk ditingkatkan lagi.
“Ferry harus di hentikan sementara sampai genah. Paling tidak ditinjau kembali pengoperasinya dengan melihat beberapa hal, dari segi infrastruktur dan keamanan pengguna penyebrangan,” ungkap Anggota DPRD Sekadau, Subandrio.
Mantan Ketua KPU kabupaten Sekadau ini juga menambahkan bahwa yang perlu ditinjau kembali di penyebrangan ini seperti tarif, karena berdampak besar terhadap ekonomi di tiga Belitang seperti Belitang Hilir, Nanga Belitang dan Belitang Hulu.
Ia menyayangi jika pelayanan milik pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan yang ada justru tarif semakin mencekik masyarakat, yang hal itu seharusnya bisa disubsidikan atau minimal sama seperti tarif penyebrangan menggunakan ponton sebelumnya.
“Bukan satu dua orang mengeluhkan tarif, hampir semua yang menggunakan jasa penyebrangan ferry tersebut, selain itu yang jelas layanan harus 24 jam itu tidak ada pilihan, ferry ini kita hadirkan dengan harapan untuk pelayanan bukan untuk pajangan,” papar Subandrio.
Sementara itu pihak pengelola KMP Seluang yang beroperasi di Sunyat – Sungai Asam, Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Halim Nursidik, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat soal pelayanan, tarif, serta keamanan dermaga, mengatakan jika beberapa waktu lalu sudah melakukan rapat bersama pihak DPRD.
Sementara mengenai tarif yang dikeluhkan ia menjelaskan bukan kewenangannya, melainkan, pihak manajemen.
“Sejauh ini masih membahas jadwal malam, karena selain digunakan, kapal juga musti ada perawatan dan itu sedang dibahas bersama,” jelas Cheif Officer, Alim Nursidik. (Red).
Leave a Reply