KAPUAS HULU – Diera transportasi yang serba ada terutama antar kabupaten, jarang kita dengar atau melihat langsung ada yang sanggup berjalan kaki melintasi aspal berhari-hari untuk tujuan tertentu.
Namun mbah Suripno 74 tahun salah satunya yang sanggup berjalan kaki dari Sidomulyo Kota Nanga Pinoh dengan tujuan Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu.
Mbah Suripno bertujuan mengunjungi anaknya, Jupri, yang berkeluarga di Boyan Tanjung.
Mbah Suripno berangkat dari Nanga Pinoh sabtu 31 Agustus lalu, dan tanggal 3 September ini, mbah Suripno baru sampai di Desa Nanga Nuar, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu.
Dengan berjalan cepat mbah Suripno dikejar ibu mantri desa setempat dan menanyakan tujuannya. Meski sebelumnya ada juga diantara masyarakat yang meragukan mbah Suripno, karena dikira tidak waras. Dugaan tersebut sangat mungkin karena jarang melihat orang berjalan kaki seperti yang dilakukan mbah Suripno.
Mbah Suripno diminta untuk menginap di rumah warga Desa Nanga Nuar, untuk difasilitasi naik bus ke Boyan Tanjung keesokan harinya 4 September.
Saat ditanya ibu mantri, mbah Surpno mengatakan, dia tidak punya cukup uang untuk naik transportasi sejauh dari Pinoh ke Boyan Tanjung. Mbah hanya berbekal uang 150 ribu saja, yang digunakan untuk persiapan makan minum diperjalanan.
“Mana bisa mau naik bus, uang hanya 150 ribu saja, ada yang bilang gila juga lihat kami jalan kaki, gila apa, kita orang waras mau ketemu anak kami.” Kata mbah Suripno sambil tertawa.
Mbah menambahkan, perjalanannya sampai hari ini penuh dengan belaskasihan orang-orang juga.
Mbah Suripno rela berjalan jauh demi cintanya kepada anak sulungnya bernama Jupri, satu-satu anaknya dengan istri pertamanya yang sudah meninggal tahun 1997.
Mbah Suripno menikah lagi dengan istri kedua, orang Kapuas Hulu, dan mereka memilih hidup di Melawi.
“Sudah lima tahun tidak ketemu anak kami, nomor hpnya saya tidak punya lagi, sudah hilang komunikasi, maka saya nekad mau jalan kaki ketemu anak.” Tutup mbah Suripno.
Bertahun-tahun, mbah pernah bertugas sebagai guru honor di SMPN 2 Kota Baru Tanah Pinoh selama 3 tahun sambil jadi petani, dan di SMA PGRI 1 Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi selama 1 tahun, setelah purna tugas sebagai guru, mbah Suripno ditugaskan lagi oleh pihak sekolah PGRI sebagai penjaga sekolah selama 19 tahun dan baru berakhir tgl 20 Agustus lalu. (Red).
Leave a Reply