KAPUAS HULU – Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu yang selama ini menjadi persoalan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono.
Keluhan itu bupati sampaikan saat memberi sambutan pada peresmian jembatan gantung rangka baja Ensilat, di Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (13/2) siang.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan salah satu yang menjadi keluhan masyarakat kami, sebetulnya banyak tapi ini yang sangat penting yaitu jalan Badau – Puring Kencana, dimana jarak kurang lebih 20 kilometer lebih untuk menuju Kota Badau, nah sementara masyarakat kami yang berada di puring kencana ini masih eksis belanja barang bukan ke Kecamatan Badau tapi ke negara tetangga kita karena ini sangat dekat,” papar AM Nasir di hadapan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.
AM Nasir juga menyampaikan, akibat kerusakan jalan itu moda transportasi umum juga tidak ada yang sanggup untuk masuk ke daerah Puring Kencana, sehingga membuat media transportasi angkutan umum untuk masyarakat juga menjadi terkendala.
“Yang kedua jika mau ke Badau jalan kondisinya rusak parah, kemudian sarana alat transportasi yaitu Bus Damri yang rencana subsidi tahun lalu pihak Damri tidak ikut lelang karena kondisi jalan, akhirnya dilaksanakan oleh perusahaan lain akhirnya mengundurkan diri juga karena tidak mampu karena kondisi jalan seperti itu,” ungkapnya.
Selain menyampaikan persoalan yang sama kepada Menteri PUPR, kondisi di perbatasan seperti ini juga pernah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan di Nanga Badau beerapa waktu lalu.
“Mudah-mudahan pak karena waktu presiden datang dulu permasalahan ini juga kita sampaikan, kemudian di kementerian kami juga sudah ekspos dua tahun lalu,” harapnya.
Bupati dua periode ini juga meminta agar pemerintah pusat bisa menghibahkan aset jembatan rangka baja kepada pemerintah daerah, agar dapat dikelola dengan baik, termasuk agar adanya pelebaran jalan nasional dari Kabupaten Sintang hingga Naga Badau.
“Ada salah satu pak menteri, saya selama ini melihat jalan nasional alhamdullilah dari Sintang sampai ke Putussibau sampai ke Badau sudah mulus, tinggal saat ini saya lihat adalah pelebaran-pelebaran jalan, nah ada hal yang ingin kami sampaikan ini kami mohon berkaitan dengan hibah aset rangka jembatan, saya lihat banyak kerangka jembatan ini dibuka akhirnya dibawa kemana, nah alangkah baiknya kalau ini memungkinkan, kalaupun tidak semua, ini bisa dihibahkan ke kabupaten,” pintanya.
Dijelaskannya bahwa Pemkab Kapuas Hulu pernah mendapatkan dua kerangka jembatan, tapi harus mengurusnya sampai ke Banjarmasin, selain itu disampaikannya pula bahwa saat ini masih banyak jembatan kabupaten yang harus menjadi perhartian termasuk jalan di beberapa kecamatan yang belum terakses ke jalan kabupaten.
“Kami sebagai kepala daerah, beda dari kepala daerah di Jawa, di Sumatera. Kalau kepala daerah di Jawa, di Sumatera tidak ada akses pembukaan jalan dan sebagainya, tapi paling pemilaharaan dan peningkatan, kami disini perlu membuka jalan, seperti yang pak menteri masuk tadi, mungkin jika diteruskan lagi ada ratusan kilo sampai ke Tepuai,” ungkapnya.
Menangapi persoalan yang disampaikan masyarakat melalui Bupati Kapuas Hulu ini, menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, bahwa terkait jalan Badau – Puring Kencana sudah masuk dalam proses lelang, dimana pengerjaannya akan dimulai pada tahun 2020 ini serta ditargetkan selesai pada tahun 2021.
““Untuk pembangunan jalan antara Nanga Badau dan Puring Kencana sudah dilelangkan tahun ini, mudah-mudahan kita kerjakan dan kita selesaikan tahun 2020-2021 ini selesai dan pasti selesai 25 kilometer,” pungkasnya. (Red).
Leave a Reply