Dari hasil analisis sementara, Sidiq menyimpulkan, rendahnya angka capaian polio tersebut akibat kurangnya kesadaran orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu. Sedangkan faktor lain yang menurutnya turut mempengaruhi adalah angka fertilitas Kota Pontianak yang turun serta gagalnya eliminasi polio di tingkat global.
“Sejak tahun 2020 angka fertilitas kita 0,8 yang semula 1,4 persen, jadi kalau dicari bayinya pasti tidak ada sedangkan sasarannya menggunakan estimasi nasional, disamakan seluruh Indonesia,” sebutnya.
Berbagai persoalan tersebut memerlukan solusi yang optimal, salah satunya dengan SMART berbasis geospasial yang baru saja diluncurkan. Sidig menyampaikan, di dalam aplikasi tersebut bisa mengetahui posisi orang tua dan balita, penyebab stunting seperti sanitasi dan penyebab lainnya.
“Aplikasi ini bukan hanya mengetahui anak pendek, tetapi juga anak dengan risiko stunting,” pungkasnya. (RED)
Leave a Reply