Vaksinasi Murid SD
Popong Solihat juga menjawab kekhawatiran orangtua mengenai beredarnya isu suntikan vaksin kosong yang viral di media sosial. Dia meyakinkan orangtua untuk tidak khawatir, karena tim vaksinator akan menghitung jumlah murid sesuai formulir, dan mengadakan vaksin sesuai jumlah yang ada.
“Untuk memastikan vaksin itu tidak kosong, kami mengizinkan orangtua murid untuk merekam video saat anaknya menerima vaksin nanti,” kata Popong.
Baca juga: 60 Ribu Target Vaksinasi Anak di Pontianak
Sejumlah orangtua murid segera mendaftarkan anaknya, begitu sosialisasi virtual itu selesai. Mereka harus mengisi formulir, yang berisi pernyataan persetujuan untuk vaksinasi anak. Para murid yang akan menerima vaksinasi dosis pertama ini berasal dari kelas 2, 4, 4, dan 6.
Wakil Kepala SD Bruder Melati, Magdalena Sajumiati, menjelaskan, sebelumnya murid kelas 1 dan 5 sudah menerima imunisasi DT, sehingga khusus kelas ini harus menunda satu bulan untuk vaksinasi COVID-19.
“Sementara ini antusiastik orangtua mendaftarkan anaknya untuk vaksinasi cukup besar. Sudah banyak yang datang dan mengisi formulir,” kata Sajumiati kepada ruai.tv.
Baca juga: Landak Mulai Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun
Menurut dia, kesadaran orangtua tumbuh karena merasa perlu memperkuat imun tubuh saat pandemi. Selain itu, mereka juga ingin anak-anak mereka segera bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Sekolah kami sudah mempersiapkan semuanya, terutama fasilitas penunjang protokol kesehatan. Tim kami juga akan membangun tenda di halaman, dan mengatur jarak untuk mestikan kelancaraan pelaksanannya,” kata Sajumiati. (SVE)
