KAPUAS HULU – 12 Orang terdiri dari karyawan pupuk dan anak buah kapal (ABK) kapal motor Sri Rejeki di dermaga CPO Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, diduga keracunan zat kimia pupuk. Dari 12 orang tersebut, 1 orang diantaranya meninggal dunia dalam posisi tertelungkup, di dalam KM Sri Rejeki.
Berdasarkan keterangan Sitkamtibmas Polsek Semitau, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh salah seorang saksi bernama Arifin. Rabu pagi (16/1) sekitar pukul 06.00 WIB, Arifin berangkat menuju kapal motor yang berada di dermaga CPO Desa Nanga Seberuang. Tiba di kapal motor, Arifin melihat karyawan pupuk pingsan atau tidak sadarkan diri, bahkan ada yang sudah meninggal dunia dalam posisi tertelungkup. Setelah itu Arifin langsung membawa karyawan yang pingsan ke Puskesmas Semitau untuk diberikan pertolongan. Arifin kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Semitau.
Adapun identitas korban meninggal dunia yaitu atas nama Mursidi alias Kacong (30) laki-laki, warga jalan Komyos Sudarso Komplek UK, Kecamatan Pontianak Barat dengan ciri-ciri tinggi sekitar 160 cm, kulit hitam, dan rambut hitam pendek. Sementara untuk identitas korban yang sedang dirawat di Puskesmas Semitau yaitu Dandi (32) warga Kecamatan Pontianak Barat, Uul (26) warga Kecamatan Pontianak Barat, Johan (25) warga Kecamatan Pontianak Barat, Ian (30) warga Kecamatan Pontianak Barat, Akang (30) warga Kecamatan Pontianak Barat, Budi (30) warga Kecamatan Pontianak Barat, Mono (30) warga Kecamatan Pontianak Barat, Heri (30) warga TPI Kabupaten Kubu Raya, Arifin (30) warga Kecamatan Pontianak Barat, Muklis warga Kecamatan Pontianak Timur, dan Asep warga Kecamatan Pontianak Barat. Khusus untuk korban terakhir atas nama Asep, karena koma langsung dirujuk ke rumah sakit Sintang.
Menindaklanjuti kasus ini, Polsek Semitau langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban pingsan ke Puskesmas Semitau. Sementara untuk korban meninggal dunia, diidentifikasi oleh tim DVI Polres Kapuas Hulu. (Red)
Leave a Reply