“Kalau berdampak negatif terhadap pembangunan lainnya, tentu kita harus cari solusinya. Kalau perlu, lakukan revisi. Tidak masalah ada revisi. Supaya penataan kota menjadi lebih baik,” kata Esidorus.
Posisi taman kota terlalu menjulur ke badan jalan. Ini membuat luasan dan akses lalu lintas semakin menyempit. Apalagi intensitas dan kapasitas kendaraan melintas, yang kian hari terus bertambah.
“Kawasan itu merupakan area padat aktivitas masyarakat. Bisa saja pertimbangkan apakah bangun trotoar saja, atau area parkir, atau taman,” kata Esidorus.
Baca juga: Taman Teras Parit Nanas Habiskan Rp 12 Miliar
Dia juga menyebut perlunya memindahkan tiang listrik dari area itu, agar bahu jalan menjadi lebih lebar. Sementara jika pembangunan berupa area parkir, memberi dampak Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus menjadikan kawasan itu lebih rapi.
“Kalau saya pribadi, kondisi di situ lebih cocok untuk area parkir yang lebih memadai dan rapi. Tapi memang perlu perencanaan yang matang,” ujar Esidorus. (RED)
Leave a Reply