BENGKAYANG, RUAI.TV – Kondisi jalan dan jembatan yang rusak dan tak kunjung menerima perbaikan, membuat warga setempat berinisiatif melakukan pembenahan.
Di Dusun Senaning, Desa Gersik, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, warga harus patungan mengumpulkan dana. Hasil dana yang terhimpun mereka gunakan untuk menyewa alat berat jenis ekskavator.
Dengan alat berat itu, warga memperbaiki ruas jalan yang rusak. Juga sekaligus memperbaiki jembatannya. Kegiatan ini mereka lakukan pada 13 April 2022 lalu.
Baca juga: Bejat! Lebih 50 Kali Lelaki di Putussibau Ini Setubuhi Anak Tiri
Warga melakukan perbaikan, karena selama ini terkandalam dalam akses ke luar dan ke dalam dusun. Sementara ruas jalan itu menjadi perlintasan utama bagi mereka.
Dusun tersebut berada di sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit. Rusaknya jalan juga menimbulkan kendala ketika anak-anak warga hendak berangkat sekolah.
Begitu juga dengan warga yang hendak mengangkut hasil kebun, menggunakan kendaraan roda dua.
Baca juga: Ikan Arwana Mati, Sungai Sepatah dan Sungai Retok Diduga Tercemar
Sewa Alat Berat
Meski kecewa karena tak kunjung menerima perbaikan, warga berinisiaif melakukan pembenahan secara mandiri.
Seorang ketua RT di dusun itu, Awang, menumpahkan kekecewaannya.
“Anak sekolah pun sakit ni, jembatan seperti ini. Katanya mau masuk listrik tahun 2022 ini, mana buktinya. Kami ini masyarakat Indonesia kah apa, diperdulikan kah tidak kami ini. Sangat-sangat mengeluh kami ini,” kata Awang.
Baca juga: Duplikat Jembatan Kapuas I Pontianak, Ini Kabar Terbaru!
Dia berharap, pemerintah daerah merealisasikan janji untuk mewujudkan pembangunan di dusun tersebut.
Kepala Dusun Senaning, Imanuel, menyebut, warganya mayoritas bekerja sebagai petani. Karena prihatin dengan kondisi jalan, mereka tergerak patungan mengumpulkan dana.
“Tarif sewa alat berat satu jam Rp 650 ribu. Kami belum hitung, belum kami rinci berapa jam kami habiskan kemarin untuk sewa alat berat,” kata Imanuel.
Baca juga: Bupati Naik Motor Tinjau Jalan Rusak di Embaloh Hilir
Dia menyerukan agar pemerintah kabupaten dan provinsi maupun nasional, memberi perhatian terhadap infrastruktur di tempat itu. Sebab menjadi urat nadi akses masyarakatnya.
Dusun itu terletak dekat dengan border antara Indonesia-Malaysia. Saat ini proses pembangunan border sedang berlangsung. (RED)
Leave a Reply