“Kasus meninggal karena DBD ada di Kelurahan Sebalo. Kemudian jumlah pasien terbanyak ada di Puskesmas Bengkayang,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM), Dinkes dan KB Bengkayang, Nanang Karyawansyah.
Peningkatan kasus DBD ini menjadi perhatian serius. Sejumlah langkah antisipasi mulai mereka lalukan.
Baca juga: 15 Tim Ikuti Lomba Orasi Unjuk Rasa di Pontianak
Di antaranya, dengan penaburan bubuk abate ke tempat penampungan air. Juga melakukan penyemprotan atau foging di lokasi berkembangnya nyamuk Aedes Agepty.
Umumnya, tempat penampungan air menjadi area nyamuk itu berkembang biak. Sehingga area-area ini menjadi sasaran tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Jika ada terjadi kasus (DBD) di suatu tempat, kami melakukan penyelidikan epidemologi. Untuk kemudian melakukan penyemprotan dengan radius 100 meter keliling,” ujar Nanang Karyawansyah. (RED)
Leave a Reply