Cara memainkannya juga mirip cara biola. Yakni dengan menggesek senar sehingga memunculkan nada-nada.
Kepala Disdikbud Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, mengatakan, alat musik ginggong berasal dari komunitas Dayak Bakati Rara di Kecamatan Seluas. Ginggong biasa digunakan dalam upacara adat atau ritual pengobatan tradisional.
Baca juga: Kampung Zakat di Pulau Kabung Bengkayang
“Selain itu, alat musik ginggong ini identik sebagai alat musik penghibur hati seseorang yang sedang rindu, di kala itu,” kata Heru Pujiono.
Dia berharap, semakin banyak alat musik tradisional yang tercatat dalam pendataan, sehingga bisa menjamin kelestariannya. (RED)
Leave a Reply