PONTIANAK, RUAI.TV – Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya Serda (Anumerta) Rafael Tetelo Luna, prajurit TNI Angkatan Darat asal Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
MADN menegaskan akan mengambil langkah serius untuk mendalami peristiwa tersebut dengan mengedepankan pengumpulan data dan fakta secara objektif.
Sekretaris Jenderal MADN, Yakobus Kumis, mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penelusuran awal dengan menghimpun informasi dari keluarga korban serta pihak-pihak terkait.
Menurutnya, MADN ingin memastikan seluruh proses berjalan berdasarkan data yang lengkap sebelum mengambil langkah lanjutan.
“Kami sedang mencari dan mengumpulkan data, baik dari pihak keluarga maupun pihak-pihak terkait. Setelah seluruh data terkumpul, kami akan menurunkan tim. Saat ini kami juga sedang membentuk tim khusus untuk mengumpulkan data dan bukti,” ujar Yakobus Kumis, kepada ruai.tv, Selasa (16/12).
Yakobus menegaskan, langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral MADN sebagai lembaga adat untuk memastikan kejelasan peristiwa yang menimpa salah satu putra Dayak, tanpa mendahului kesimpulan apa pun. Ia juga menekankan pentingnya semua pihak menghormati proses yang sedang berjalan.
Sikap serupa juga di sampaikan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Majelis Adat Dayak Kalimantan Barat, Yohanes Nenes, SH. Ia meminta agar proses penyelidikan dan penyidikan di lakukan secara terbuka dan profesional oleh aparat yang berwenang, dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Kami berharap proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan profesional oleh Pangdam XII/Tanjungpura bersama Pomdam. Keterbukaan informasi kepada publik penting agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi,” kata Yohanes Nenes.

LBH MAD Kalbar juga mendorong agar langkah-langkah medis forensik dapat di pertimbangkan untuk memastikan penyebab meninggalnya korban. Menurut Yohanes, pemeriksaan forensik akan membantu memberikan kejelasan bagi keluarga sekaligus memperkuat proses hukum yang adil.
“Jika memungkinkan dan sesuai prosedur, kami berharap di lakukan autopsi oleh pihak forensik agar penyebab meninggalnya almarhum dapat di ketahui secara jelas dan objektif,” ujarnya.
Diketahui, Serda Rafael Tetelo Luna di temukan meninggal dunia di lingkungan barak asrama Kodam XII/Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat (12/12/2025). Rafael baru sekitar tiga bulan bertugas setelah menyelesaikan pendidikan militer.
Ia berasal dari Kabupaten Sekadau dan dikenal sebagai anak yatim. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan di pihak keluarga terkait penyebab meninggalnya Rafael. Keluarga berharap seluruh proses dapat berjalan secara transparan, profesional, dan berkeadilan, sehingga memberikan kepastian hukum serta ketenangan bagi semua pihak.















Leave a Reply