Arsip

Pendidikan di Wilayah 3T Kalbar Jadi Perhatian Serius Majelis Pendidikan Kristen

Ketua IV Majelis Pendidikan Kristen Pusat, Deni Widya. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Ketimpangan akses dan mutu pendidikan di Kalimantan Barat kembali mengemuka dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Kalimantan Barat yang digelar di Pontianak, Sabtu, 13 Desember 2025.

Forum ini menegaskan komitmen penguatan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi guru Kristen sebagai kunci menjawab tantangan pendidikan, terutama di wilayah perbatasan dan daerah terpencil.

Rakerwil yang di hadiri para pendidik Kristen dari berbagai kabupaten dan kota di Kalbar ini diawali dengan pelantikan Pengurus Guru Kristen Indonesia (GUKI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) se-Kalimantan Barat.

Advertisement

Agenda kemudian dilanjutkan dengan pembahasan program kerja strategis dan ditutup dengan perayaan Natal bersama sebagai wujud penguatan nilai kebersamaan dan pelayanan.

Ketua Guru Kristen Indonesia DPW Kalimantan Barat, Anita Ida Carolina, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan forum penting untuk merumuskan arah gerak dunia pendidikan Kristen di Kalbar.

“Agenda hari ini ada tiga. Pertama pelantikan Guru Kristen Indonesia Dewan Perwakilan Daerah se-Kalimantan Barat, dilanjutkan dengan rapat kerja Majelis Pendidikan Kristen Wilayah Kalbar, dan ditutup dengan Natal bersama,” ujar Anita Ida Carolina.

Menurutnya, rapat kerja wilayah menghasilkan sejumlah rekomendasi penting yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kompetensi guru. Langkah ini dinilai mendesak untuk menjawab dinamika dan kompleksitas persoalan pendidikan saat ini.

“Rapat kerja ini membahas program kerja yang akan dilaksanakan dengan menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya terkait upaya peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi para guru Kristen untuk memajukan dunia pendidikan,” tambahnya.

Anita Ida Carolina juga mengungkapkan bahwa tantangan guru Kristen di Kalimantan Barat semakin kompleks. Perkembangan zaman yang cepat dinilai berdampak langsung pada karakter dan pola belajar generasi muda.

Kondisi ini menuntut kesabaran ekstra dan pendekatan pendidikan yang berlandaskan kasih. “Tantangan guru Kristen di Kalbar saat ini sangat komplit. Generasi muda semakin tergerus oleh perkembangan zaman sehingga membutuhkan kesabaran bagi guru dalam mendidik dengan penuh cinta kasih,” jelasnya.

Selain tantangan perubahan karakter peserta didik, persoalan geografis masih menjadi hambatan serius. Banyak guru Kristen bertugas di daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan fasilitas pendidikan yang terbatas. Namun, kondisi tersebut tidak memadamkan semangat pengabdian para guru.

“Tantangan kedua yang dihadapi guru-guru di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Walaupun jarak dan fasilitas belum memadai, semangat motivasi guru untuk terus memajukan dunia pendidikan tidak pernah padam dan tetap melakukan pelayanan dengan penuh cinta kasih,” tegasnya.

Gambar: Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Majelis Pendidikan Kristen Kalimantan Barat. (Foto/ruai.tv)

Isu ketimpangan pendidikan di wilayah perbatasan juga menjadi perhatian utama MPKW Kalbar. Ketua MPKW Kalimantan Barat, Andreas Lani, menegaskan bahwa fokus lembaganya saat ini adalah menjangkau daerah-daerah yang selama ini tertinggal dari arus utama pembangunan pendidikan.

“Memang di Kalbar ini ada daerah perbatasan dan daerah-daerah terluar. Konsentrasi MPK justru bagaimana menjangkau daerah-daerah terluar, daerah-daerah perbatasan, atau yang dikenal dengan program 3T, yaitu tertinggal, terlupakan, terpuruk,” ujar Andreas Lani.

Ia menambahkan, MPK Kalbar tengah berupaya merekrut guru-guru yang memiliki kapasitas dan dedikasi tinggi untuk bertugas di wilayah-wilayah tersebut.

“Kami sekarang sedang merekrut guru-guru yang memang bisa memenuhi tantangan ini. Karena ini tidak gampang menempatkan orang di daerah perbatasan atau daerah terpencil. Ini memerlukan tenaga yang profesional dan berjiwa membangun peradaban pendidikan anak bangsa,” katanya.

Dari tingkat pusat, Majelis Pendidikan Kristen juga mendorong penguatan sinergi program. Ketua IV MPK Pusat, Deni Widya, berharap MPKW Kalimantan Barat mampu menjalankan program-program strategis yang telah di rancang secara nasional.

“Kami dari pengurus Majelis Pendidikan Kristen Pusat berharap kepada Pengurus MPKW Kalimantan Barat bisa melaksanakan program-program yang telah disusun oleh pengurus pusat serta bisa bersinergi dengan MPK Pusat untuk menjalankan program tersebut,” ujar Deni Widya.

Ia menjelaskan bahwa MPK Pusat telah menetapkan tujuh program utama yang menjadi prioritas, antara lain Pendidikan Profesi Guru (PPG), Teaching for Transformation (T4T), Program PAUD, penguatan MPKW, Kembang Kasih dan Benih Harapan, serta Teacher Formation for Transformational Teaching (TF3T).

Program-program tersebut di harapkan mampu memperkuat kualitas guru dan memperluas akses pendidikan bermutu, khususnya di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.

Melalui Rakerwil ini, MPK Kalbar menegaskan kembali peran strategis guru Kristen dalam memperkecil kesenjangan pendidikan dan membangun masa depan generasi muda Kalimantan Barat secara berkelanjutan.

Advertisement