PONTIANAK, RUAI.TV – Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi lintas etnis dan organisasi masyarakat demi menjaga kelestarian budaya serta mempererat persaudaraan di tengah kemajemukan.
Komitmen itu mengemuka dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DAD Kota Pontianak yang berlangsung di Hotel Gajah Mada, Minggu (9/11).
Rakerda bertema “Mari Kita Perkuat Sinergi dan Kolaborasi untuk Melestarikan Budaya serta Adat Istiadat, Menyatukan Visi dan Misi demi Kemajuan Bersama Masyarakat Dayak” ini dihadiri Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha, jajaran pengurus DAD Provinsi, serta tokoh-tokoh masyarakat Dayak.
Enam DAD kecamatan di Kota Pontianak juga turut hadir bersama perwakilan Pemerintah Kota Pontianak, Balakomando, Laskar Pemuda Melayu (LPM), dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya.
Ketua DAD Kota Pontianak menegaskan bahwa Rakerda menjadi momentum penting untuk merancang langkah strategis menjaga adat dan budaya Dayak di tengah tantangan modernisasi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat solidaritas demi masa depan budaya yang berakar kuat namun tetap terbuka pada perubahan.
“Rakerda ini sangat menentukan arah gerak kita ke depan. Dukungan dari berbagai pihak menjadi bentuk nyata sinergi yang sangat berharga bagi DAD Kota Pontianak,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Balakomando dan LPM yang dua tahun terakhir aktif mendukung berbagai kegiatan budaya DAD, termasuk menjaga keamanan dan kelancaran acara di Rumah Radakng.
“Melalui budaya, kita bisa saling berangkulan. Tidak ada lagi gesekan, karena semua bisa diselesaikan dengan rasa hormat dan kebersamaan,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, Ketua DAD Kota Pontianak juga memaparkan rencana besar menggelar event budaya multi etnis yang akan melibatkan komunitas Dayak, Melayu, Tionghoa, Madura, Batak, dan Manado di Rumah Radakng. Menurutnya, kegiatan itu akan menjadi simbol nyata kerukunan dan persatuan di Kota Pontianak.
“Kami ingin menjadikan Rumah Radakng sebagai simbol persatuan lintas etnis. Dengan kapasitas yang memadai, event budaya bersama ini bisa menjadi wadah mempererat hubungan sosial dan memperkuat identitas kebangsaan,” tuturnya.
Dukungan terhadap rencana tersebut datang dari berbagai pihak. Ketua Balakomando, Yayan, menyebut semangat sinergi antarorganisasi menjadi contoh konkret dalam membangun keharmonisan sosial di Kota Pontianak.
“Kami dari Balakomando dan LPM sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sinergi antara DAD dan MABM Kalbar di harapkan terus terjalin untuk memperkuat nilai budaya dan hukum adat,” ujarnya.
Panglima Muda LPM, Ishaq, menambahkan pihaknya siap terlibat aktif dalam kegiatan budaya lintas etnis yang digagas DAD. “Inisiatif ini sangat baik untuk mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang beragam. Kami berharap kegiatan besar ini segera terwujud,” katanya.
Rakerda III DAD Kota Pontianak tahun 2025 berlangsung aman dan penuh keakraban. Kegiatan tersebut ditutup dengan pembubaran panitia Artis Dayak Generation 4 Tahun 2025 yang sebelumnya sukses digelar pada Oktober lalu, menandai semangat berkelanjutan dalam mengembangkan kreativitas generasi muda Dayak.
Dengan semangat kolaborasi lintas etnis dan organisasi, DAD Kota Pontianak ingin menjadikan budaya sebagai jembatan persatuan dan kekuatan sosial bagi seluruh warga Kota Khatulistiwa.















Leave a Reply