PONTIANAK, RUAI.TV – Yayasan Bhakti Suci akan memperingati hari lahir Nabi Kongzi (Konfusius) yang ke-2.576 tahun 2025 dengan mengusung tema kebajikan dan pengabdian kepada sesama.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan kepada Nabi Agung, tetapi juga momentum untuk mengamalkan ajaran luhur yang diwariskannya, yakni kebijaksanaan, kemanusiaan (Ren), kesusilaan (Li), dan ketulusan (Yi).
Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci, Simon Sutjipto, menegaskan perayaan tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan kesempatan untuk menghadirkan ajaran Kongzi dalam kehidupan nyata.
“Nabi Kongzi mengajarkan bahwa setiap individu memiliki martabat dan kehormatan yang harus dijunjung tinggi, bahkan dalam momen terakhir kehidupan setiap orang. Karena itu, kami berkomitmen untuk mewujudkan ajaran tersebut dalam tindakan sosial yang nyata,” ujar Simon, Kamis 18 September 2025.
Dalam rangkaian perayaan ini, Yayasan Bhakti Suci memutuskan untuk memberikan keringanan biaya kremasi. Sekretaris Umum Yayasan Bhakti Suci, Herry Sandra, menjelaskan keputusan itu lahir dari rapat gabungan organ yayasan bersama Panitia Pelaksana yang juga dihadiri Ketua Dewan Pembina, Dato’ Tjioe Kui Sim.
“Biaya kremasi yang semula Rp6.000.000 kini kami ringankan menjadi Rp4.000.000. Ada potongan sebesar Rp2.000.000 khusus bagi yayasan-yayasan sosial kemasyarakatan Tionghoa di seluruh Kalimantan Barat,” kata Herry.
Ia menegaskan, kebijakan tersebut berangkat dari semangat solidaritas untuk membantu keluarga yang berduka agar tetap dapat memberikan penghormatan terakhir yang layak tanpa terbebani biaya besar.
Anggota Dewan Pembina sekaligus inisiator pembangunan krematorium, Susanto Muliawan Lim, menambahkan bahwa inisiatif ini tidak terlepas dari dukungan para donatur.
“Keringanan biaya ini merupakan wujud nyata komitmen para donatur saat bergotong royong membangun krematorium. Kami ingin memastikan nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup di tengah masyarakat,” ucap Susanto.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Perayaan, Yo Hen Khuan, menyampaikan rasa syukurnya bisa menghadirkan langkah konkret yang sejalan dengan ajaran Nabi Kongzi.
“Kami merasa terhormat dapat memutuskan keringanan biaya kremasi ini. Kami memahami bahwa dalam masa duka, keluarga berhak memberikan penghormatan terakhir yang layak kepada orang tua atau keluarga tercinta. Melalui program ini, kami berharap prosesi kremasi dapat berjalan tenang dan bermartabat tanpa membebani keluarga,” kata Yo Hen Khuan.
Ketua Bidang Unit Usaha Krematorium, Hartanto Halim, menekankan bahwa inisiatif ini adalah bentuk nyata dari semangat bakti sosial Yayasan Bhakti Suci.
“Kami berharap semangat peduli dan berbagi ini dapat menular serta menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat kebaikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Yayasan Bhakti Suci sudah lama menjalankan pelayanan sosial serupa, bahkan sebelum krematorium berdiri.
“Bertahun-tahun lalu kami sudah menyediakan bantuan biaya kremasi bagi masyarakat kurang mampu. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Pontianak dan Provinsi, panti jompo, serta pihak lain untuk membantu warga binaan yang tidak memiliki sanak saudara,” ungkap Hartanto.
Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua Harian yang membidangi unit usaha krematorium, Djie Kim Fa.
“Misi kami tidak pernah berubah. Dengan adanya krematorium ini, kami bisa memberikan layanan yang lebih terpadu dan efisien. Namun, esensi dari misi kami tetap sama: meringankan beban dan berbakti kepada sesama,” ucapnya.
Yayasan Bhakti Suci juga mengundang seluruh yayasan atau perkumpulan sosial kemasyarakatan Tionghoa serta organisasi sosial Tionghoa lainnya untuk berpartisipasi dalam program ini. Menurut para pengurus, langkah kecil ini diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat luas.
Simon Sutjipto menambahkan, “Kami mengajak semua pihak menjadikan perayaan hari lahir Nabi Kongzi sebagai momentum untuk berbagi, peduli, dan mengabdi kepada sesama. Mari kita terus mengamalkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.”
Perayaan hari lahir Nabi Kongzi tahun ini menjadi penegasan kembali bahwa kebajikan tidak hanya diajarkan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata. Nilai-nilai Ren, Li, dan Yi menjadi pijakan Yayasan Bhakti Suci untuk menghadirkan pelayanan sosial yang bermanfaat.
“Setiap keluarga berhak memberikan penghormatan terakhir yang layak kepada almarhum tanpa harus terbebani biaya besar. Itulah alasan utama kami menghadirkan kebijakan keringanan biaya kremasi,” tegas Herry Sandra.
Dengan langkah ini, Yayasan Bhakti Suci berharap masyarakat tidak hanya mengenang ajaran Kongzi dalam perayaan, tetapi juga merasakannya dalam kehidupan sehari-hari melalui aksi sosial yang nyata.
Program keringanan biaya kremasi ini menjadi simbol nyata bagaimana ajaran kebajikan Nabi Kongzi diterjemahkan dalam tindakan. Yayasan Bhakti Suci percaya, menolong sesama dalam momen duka adalah bentuk bakti sekaligus pengabdian yang luhur.
“Semoga langkah ini bisa menjadi teladan bagi kita semua untuk terus menabur kebaikan,” ujar Yo Hen Khuan.
Dengan penuh kebersamaan, Yayasan Bhakti Suci berharap perayaan hari lahir Nabi Kongzi ke-2.576 tahun 2025 menjadi momentum yang tidak hanya menghadirkan doa dan penghormatan, tetapi juga menyalakan semangat solidaritas, kepedulian, dan kebajikan di tengah masyarakat.
Untuk Melihat Berita Televisi tentang Yayasan Bhakti Suci silahkan Klik Link dibawah ini.
Leave a Reply