Arsip

Bupati Ketapang Tegaskan Komitmen Cegah Karhutla

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo mengecek personel gabungan usai memimpin apel gabungan kesiapsiagaan penanganan dan pencegahan karhutla. (Foto/Humas)
Advertisement

KETAPANG, RUAI.TV – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, menegaskan komitmennya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Pernyataan itu ia sampaikan saat memimpin apel gabungan kesiapsiagaan karhutla yang digelar pada Senin pagi, 4 Agustus 2025, di halaman Kantor Bupati Ketapang.

Meski pagi itu hujan mengguyur deras, apel tetap berlangsung khidmat sejak pukul 07.30 WIB. Alexander berdiri bersama unsur Forkopimda, instansi terkait, relawan, organisasi sosial, dan perwakilan perusahaan, sebagai simbol kesiapan bersama dalam menghadapi musim kemarau tahun ini.

“Saya menyampaikan bahwa karhutla tidak hanya melukai hutan, tapi juga merampas napas rakyat. Karena itu, kita tidak boleh lengah. Respon cepat, kerja lintas sektor, dan keterlibatan masyarakat adalah senjata utama kita,” tegas Alexander saat menyampaikan amanat apel.

Advertisement

Apel tersebut merupakan tindak lanjut dari undangan resmi yang ia keluarkan pada 31 Juli 2025 melalui surat nomor 32/BPBD-A.300.2/2025. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengedepankan tanggap darurat sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi karhutla di Ketapang.

Alexander menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pihak, mulai dari kecamatan hingga desa, dalam upaya deteksi dini, patroli terpadu, dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Hujan adalah rahmat, tetapi kesiapsiagaan adalah ikhtiar. Kami tidak menunggu bencana datang baru bergerak. Hari ini, kami buktikan bahwa Ketapang siaga sejak dini,” ujarnya.

Bupati juga mengapresiasi kehadiran jajaran Sekda, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 1203, Danlanal, BPBD, Manggala Agni Daops Ketapang, BNPB, BKSDA, Balai Taman Nasional Gunung Palung, relawan, PMI, serta organisasi masyarakat seperti The Power of Mama dan IARI yang turut mendukung kegiatan ini.

“Kehadiran mereka bukan semata karena undangan, tapi karena panggilan nurani untuk bersama menjaga bumi Ketapang dari bara api yang bisa menghanguskan kehidupan,” tambahnya.

Alexander menutup dengan keyakinan bahwa Ketapang mampu melalui musim kemarau dengan ketangguhan kolektif, kerja sama lintas sektor, dan semangat menjaga hutan sebagai warisan generasi mendatang.

“Langit boleh mendung, tapi tekad kami tetap terang. Dan pagi ini, kami semua telah memulainya dengan sepenuh hati,” pungkasnya.

Advertisement